JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memfokuskan pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di lima titik di perairan Kepulauan Seribu.
DirOps Kopaska TNI AL Kolonel Laut Johan Wahyudi mengatakan, tim gabungan menemukan bagian ekor pesawat di salah satu titik yang menjadi prioritas pencarian black box pesawat.
Sinyal black box pesawat sempat ditangkap berada di kedalaman 17-20 meter di bawah laut, pada Minggu (10/1/2021).
Saat terjadi peristiwa kecelakaan pesawat, selain korban, black box menjadi bagian yang paling dicari keberadaannya. Sebab, black box dapat mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan suau pesawat.
Baca juga: KNKT: Kami Duga Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Membentur Air
"Pagi tadi ditemukan 5 titik, 5 titik yang diduga kuat (lokasi black box), 5 titik yang menjadi priority pencarian black box di bawah permukaan," kata Johan saat wawancara bersama Kompas TV di KRI Rigel, Selasa (12/1/2021).
"Tanda-tanda kemajuannya dari tadi puing-puing yg kita angkat dari (lima) titik pencarian, kita tanya ke petugas KNKT, ya itu (puing pesawat) dari bagian ekor. Kalau itu bagian ekor, kan berarti dekat situ (lokasi black box)," sambungnya.
Johan mengatakan, tim gabungan masih terus mencari black box pesawat sekaligus mengevakuasi potongan tubuh (body parts) penumpang dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"(Black box) itu yang masih dicari, sampai saat ini belum bisa didapatkan," ujar Johan.
Baca juga: KNKT: Sistem Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Berfungsi di Ketinggian 250 Kaki
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat itu mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut. Air Traffic Controller (ATC atau petugas pengatur lalu lintas udara) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.