Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Padatnya Arus Lalu Lintas di Jakarta Meski PSBB Diperketat....

Kompas.com - 14/01/2021, 06:34 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di sudut-sudut ibu kota sama sekali tidak terlihat seperti sedang ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kini berlangsung di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Contohnya di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan pada Kamis (14/1/2021) pukul 17.49, tepatnya di depan Halte Transjakarta Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kendaraan yang didominasi sepeda motor terlihat padat tanpa jarak, kendaraan roda empat banyak terhenti karena kepadatan tersebut. Macet dan penuh kerumunan pengendara sepeda motor.

Beberapa petugas polisi lalu lintas juga terlihat sibuk mengurai kemacetan di perempatan agar penumpukan kendaraan menuju arah selatan bisa tetap berjalan.

Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mungkin baru pulang bekerja.

Baca juga: PSBB Jakarta, Terbatasnya Petugas hingga Warga Diminta Aktif Laporkan Pelanggaran

Sementara itu, pantauan untuk Jalan Warung Buncit arah utara terlihat lengang dan sepi.

Tidak hanya itu, terlihat pula beberapa warung makan penuh oleh pelanggan, beberapa orang bahkan memarkirkan kendaraan di badan jalan, sehingga menambah kemacetan.

Saking macetnya, Kompas.com kesulitan untuk mengambil gambar karena arus lalu lintas yang kian padat dan tidak ada tempat untuk memberhentikan kendaraan sejenak.

Fakta di lapangan ini menimbulkan pertanyaan, sejauh mana PSBB di DKI Jakarta berhasil diterapkan?

Hanya bisa dilakukan dengan kedisiplinan masyarakat

Wagub Riza Patria mengatakan, tidak ada yang bisa melakukan perubahan besar protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, kecuali masyarakat itu sendiri.

Ariza mengatakan, apa pun upaya yang dilakukan pemerintah, mulai dari menambah fasilitas kesehatan, menambah lahan pemakaman, menambah tenaga medis, dan lain sebagainya, hanya mampu berpengaruh sampai 20 persen.

Begitu juga dengan penerapan PSBB kali ini, yang dia nilai masih belum terlihat menurunkan angka penyebaran Covid-19 secara signifikan, justru malah bertambah.

"Apa yang dilakukan oleh pemerintah hanya berkontribusi 20 persen terhadap keberhasilan kita mengurangi memutus mata rantai. 80 persen keberhasilan kita untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terletak pada kepatuhan dan disiplin masyarakat," kata Ariza.

Baca juga: Data Wagub DKI: Tambah 3.476 Kasus Covid-19 di Jakarta, Angka Tertinggi Selama Pandemi

Seperti diketahui, pada 13 Januari 2021, kasus Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 3.476 kasus, tertinggi selama pandemi.

Dengan penambahan kasus tersebut, pasien yang dirawat atau isolasi mandiri kini tercatat sebanyak 19.459 orang.

Pasien sembuh berada di angka 191.635 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 3.634 orang.

Catatan Redaksi:

Redaksi melakukan perbaikan judul dan isi berita berita ini pada Kamis (14/1/2021) pukul 17.01. Isi berita diperbaiki setelah mendapat informasi terbaru dari salah seorang pengunjung soal situasi di sebuah kedai kopi yang sebelumnya ditulis sebagai pelanggaran protokol kesehatan.

Atas kekeliruan ini, redaksi meminta maaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com