Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Memburuk, Depok Kemungkinan Tambah 50 Tempat Tidur Isolasi di RS

Kompas.com - 15/01/2021, 18:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan perkembangan pandemi Covid-19 yang semakin memberatkan rumah sakit karena lonjakan kasus.

Juru bicara satgas Dadang Wihana berujar bahwa potensi penambahan kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit mulai terlihat.

"Untuk tempat tidur isolasi, kemarin ada potensi untuk menambah 50 tempat tidur," kata Dadang kepada wartawan, Kamis (15/1/2021).

"Ini yang sedang kita desak. Pak Wali (Kota) sudah memimpin rapat kemarin kira-kira apa yang harus dilengkapi untuk melengkapi 50 tadi," jelasnya.

Baca juga: Advokat David Tobing Gugat Raffi Ahmad, Sidang Perdana 27 Januari di PN Depok

Sebagai informasi, alarm bagi menipisnya ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Depok sudah berbunyi sejak akhir November 2020.

Lonjakan pesat kasus Covid-19 akibat libur panjang saat akhir Oktober 2020, membuat okupansi rawat inap pasien Covid-19 di sebagian besar rumah sakit di Depok dengan cepat menyentuh 80 persen.

Awal Januari 2021, keterpakaian tempat tidur sudah mendekati 90 persen. Ketersediaan ICU bagi pasien Covid-19 bergejala berat kini menipis.

Sudah jumlahnya terbatas, okupansi ICU Covid-19 telah melebihi 90 persen, dari total 56 ICU di 21 rumah sakit.

Baca juga: Depok Belum Punya Sanksi bagi Warga Penolak Vaksinasi Covid-19

Menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 bukan perkara gampang karena harus dibarengi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan.

"Insya Allah, kami berusaha untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi. Untuk ICU, itu sedang sebagian diusulkan ke pemerintah pusat," kata Dadang.

"(Mempersiapkan) ketersediaan tenaga kesehatannya itulah yang sekarang masih dilakukan rekrutmen," imbuhnya.

Dadang mengatakan, pihaknya belum sanggup memastikan kapan penambahan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 ini dapat terjadi.

Hingga data diperbarui kemarin, masih ada 3.977 pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi atau dirawat di rumah sakit.

Jumlah ini merupakan yang terbanyak di Depok sepanjang riwayat pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com