Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Sapi Mogok, Kios Daging di Tangsel Tutup

Kompas.com - 20/01/2021, 23:00 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com -Sebagian besar kios daging sapi di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, terpantau tutup, Rabu (20/1/2021). Terlihat hanya ada tiga pedagang di lokasi itu tanpa ada satupun daging yang dijajakan atau diperdagangkan di kios mereka.

Sejumlah pedagang daging sapi di pasar Tangerang Selatan, Jakarta, Depok, dan Bekasi melakukan aksi mogok berjualan selama tiga hari yang dilakukan mulai hari ini hingga Jumat mendatang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes kenaikan harga daging dari para pemasok.

Aksi mogok berjualan berlangsung seiring dengan terbitnya surat edaran dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) yang mengimbau para pedagang maupun rumah potong hewan (RPH) di sejumlah wilayah menghentikan aktivitasnya.

Kompas.id melaporkan, Aulia Syahrial (50), pedagang daging di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan menjelaskan, para pedagang sudah berhenti berjualan mulai Rabu ini. Dia dan rekan-rekan berencana untuk tidak melakukan aktivitas perdagangan daging hingga Jumat mendatang.

Baca juga: Pemkot Bekasi Gandeng 2 BUMN untuk Atasi Kelangkaan Daging Sapi

Aksi mogok ini diharapkan bisa segera menurunkan harga daging di pasaran yang membuat omzet para pedagang berkurang.

"Makanya kami aksi. Kalau harga terus naik, pembeli kabur,” kata Aulia.

Aulia menjelaskan, kenaikan harga daging sudah mulai terasa sejak Hari Raya Natal 2020.

Saat ini, harga daging sapi di pasaran sudah mencapai Rp 150.000 per kilogram, berselisih Rp 5.000 - Rp 10.000 dibanding kondisi normal.

"Ini rencananya harga mau dinaikkan lagi jadi Rp 170.000 per kilogram dari tingkat pemasok daging," ungkapnya.

Aksi mogok berjualan juga dilakukan oleh para pedagang daging di Pasar Ciputat. Suheli (30), pedagang daging sapi di pasar tersebut berhenti berdagang karena kenaikan harga yang terjadi membuat omzet penjualannya merosot.

Menurut Suheli, harga daging dari pemasok di RPH naik Rp 10.000 menjadi Rp 95.000. Dengan begitu, dia pun harus menaikan harga jualnya menjadi Rp 120.000 - Rp 125.000.

Akibatnya, minat pembeli daging di kiosnya pun menurun, sampai akhirnya Suheli berhenti berjualan untuk sementara.

”Sebelum kenaikan itu bisa terjual 50 kilogram sehari. Sekarang paling terjual 40 kilogram,” kata Suheli.

Tak hanya para pedagang daging, pelaku usaha RPH di Tangerang Selatan turut berhenti beroperasi seiring mogoknya para pedagang.

Kepala RPH Tunas Karya Suwandi mengatakan, pihaknya menyetop aktivitasnya sebagai bentuk dukungan untuk para pedagang daging di pasar tradisional.

Suwandi berpandangan, kenaikan harga daging di pasaran yang terjadi saat ini terbilang tidak wajar.

”Kami di RPH tidak bisa apa-apa karena, kan, harga sudah tinggi dari penyuplai,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com