Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Ingin Bangun RS Covid-19 Khusus Ibu Hamil dan Melahirkan

Kompas.com - 22/01/2021, 13:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menjajaki pengembangan rumah sakit khusus ibu hamil dan melahirkan yang positif Covid-19.

"Kami mohon doanya dari para pihak, warga dan seluruh stakeholder, kami lagi berikhtiar didukung oleh Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (ARSSI), untuk penyediaan layanan rumah sakit khusus untuk kasus Covid-19 maternal dan neonatal," jelas juru bicara satgas Dadang Wihana kepada wartawan pada Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Wali Kota Depok Ungkap Darurat Covid-19: Antrean ICU Semakin Panjang

Ditekankan bahwa pengembangan rumah sakit ini masih dalam tahap penjajakan, memanfaatkan salah satu rumah sakit di Depok. Potensinya 28 tempat tidur.

Dadang melanjutkan, ada beberapa kasus di Depok di mana pelayanan bagi ibu hamil bercampur dengan pasien Covid-19 yang lain karena belum ada RS khusus untuk itu.

"Mungkin di beberapa sakit dikelompokkan ya. Biasanya kan rumah sakit dikelompokkan, mana yang kasus baru, mana kasus lama, mana yang perempuan dan laki-laki kan dipisah, lalu mana yang hamil dan lain-lain," ujarnya.

"Kami coba berikan alternatif solusi agar yang terkena Covid-19 maternal dan neonatal disatukan di dalam satu rumah sakit," tambahnya.

"Kita ambil contoh, kemarin ada satu kejadian ibu hamil yang Covid-19 lalu melahirkan. Akhirnya, bayinya diambil oleh keluarga. Ibunya, setelah proses persalinan, melakukan perawatan kembali di rumah sakit," jelas Dadang.

Baca juga: Wali Kota Depok Berharap KSAD Izinkan Wisma Atlet Cilodong Jadi RS Darurat Covid-19

Saat ini satgas disebut masih menghimpun data soal jumlah pasien Covid-19 yang sedang mengandung maupun melahirkan.

"Dalam waktu dekat kita akan coba sampaikan," kata Dadang.

Hingga data diperbarui kemarin, pandemi Covid-19 di Depok sebagaimana banyak wilayah lain di Indonesia terus memuncak.

Per kemarin, masih ada 4.569 warga yang positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi atau dirawat. Angka ini merupakan yang tertinggi selama hampir 11 bulan pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com