Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Tahap Kedua Dimulai Besok, 9.150 Nakes di Kota Bogor Siap Disuntik

Kompas.com - 27/01/2021, 20:21 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 9.150 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor, Jawa Barat, akan menjalani suntik vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Kamis (28/1/2021).

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun telah menerima 9.160 vial atau dosis vaksin untuk tahap kedua. Saat ini, ribuan vaksin Sinovac asal China itu disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan, vaksinasi tahap kedua ini akan diberikan kepada nakes yang sebelumnya sudah menjalani suntik vaksin tahap pertama.

Baca juga: PPKM di Kota Bogor Diperpanjang, Mal Boleh Buka Sampai Jam 20.00 WIB

Selain itu, 10 dosis vaksin juga disiapkan khusus untuk disuntikkan kepada para pejabat publik.

“9.160 dosis vaksin Covid-19 ini untuk penyuntikan tahap kedua dengan sasaran yang dua minggu lalu sudah dilakukan penyuntikan pada tahap pertama. Insya Allah, besok kami akan lakukan penyuntikan kedua,” kata Erna, Rabu (27/1/2021).

Erna menuturkan, pemberian vaksin harus dilakukan sebanyak dua kali dengan dosis masing-masing sebanyak 0,5 cc dan diberikan jarak 14 hari dari jadwal penyuntikan pertama.

Ia menjelaskan, penyuntikan pertama dilakukan untuk merangsang pembentukan antibodi.

Baca juga: Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor Meninggal akibat Covid-19

Sementara, penyuntikan kedua untuk mengakselerasi terbentuknya antibodi sampai di titik tertentu yang cukup optimal sehingga bisa melindungi seseorang yang divaksin dari gejala yang berat.

“Yang perlu diingat adalah orang-orang yang sudah divaksin masih bisa tertular dan masih bisa menularkan ke orang lain. Tetapi ketika tertular, diharapkan gejalanya tidak berat karena sudah punya kekebalan tubuh untuk melawan virus," ungkapnya.

“Kalau orang yang belum divaksin mungkin pada saat terinfeksi virus perlu waktu, bahkan ada yang sampai seminggu antibodinya terbentuk sehingga infeksinya menjadi berat. Tapi kalau yang sudah divaksin dalam 24 jam dia sudah terbentuk antibodi bisa langsung melawan virus,” sambungnya.

Ia menerangkan, pemberian vaksin untuk para nakes maupun non-nakes dapat diselesaikan secepatnya. Sebab, kata Erna, saat ini masih ada nakes yang belum mendapat vaksin tahap pertama.

“Kita masih melakukan vaksinasi ini baik untuk sasaran yang belum di vaksin maupun untuk penyuntikan kedua. Kita targetnya Februari selesai,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com