Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Siapkan 17.900 Petak Pemakaman Baru

Kompas.com - 28/01/2021, 07:47 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan total 17.900 petak pemakaman baru untuk jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di beberapa tempat pemakaman umum (TPU) yang tersebar di Ibu Kota, setelah TPU Pondok Rangon penuh.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu (27/1/2021), lahan-lahan tersebut tengah disiapkan dan ditingkatkan kapasitasnya untuk menampung pemakaman baru dengan protokol Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Lahan Pemakaman Baru di TPU Srengseng Sawah Diperkirakan Siap Dipakai Februari

Rinciannya, terdapat di enam lokasi yakni:

  1. TPU Bambu Apus 2 (Bambu Wulung, Jakarta Timur), dengan luas total 5 ha, luas pakai 3.000 m2, daya tampung 800 petak.
  2. TPU Srengseng Sawah 2 (Jakarta Selatan) dengan luas total 3,4 ha, luas pakai 1,2 ha, daya tampung 1.900 petak.
  3. TPU Tegal Alur (Jalan Sahabat, Jakarta Barat) dengan luas total 1,3 ha, luas pakai 5.000 m2 (masih persiapan), daya tampung 800 petak.
  4. TPU Rorotan (Jakarta Utara) dengan luas total 25 ha (prioritas 2 ha), luas pakai 8.100 m2, daya tampung 1.500 petak.
  5. RTH Jalan Kramat 3 (Lubang Buaya, Jakarta Timur) dengan luas total 5,2 ha, daya tampung 9.000 petak.
  6. RTH Jalan Raya Pondok Gede/Dukuh II (Kramat Jati, Jakarta Timur) dengan luas total 2,1 ha, daya tampung 3.900 petak.

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat melakukan peninjauan ke TPU Rorotan, Jakarta Utara.

"Saya sengaja datang ke tempat (lahan) pemakaman Covid-19 di Rorotan. Kita ketahui memang dalam beberapa minggu ini ada peningkatan kasus aktif, walau persentase kematian hanya 1,6 persen, kami harus terus menyiapkan lahan pemakaman," kata Riza.

Menurut dia, TPU Rorotan memiliki luas 25 ha untuk pemakaman dan sebanyak 8.000 meter sudah siap dengan kapasitas 1.500 petak makam.

"Insya Allah minggu depan sudah bisa difungsikan. Sekarang dalam proses penyiapan (lahan) dan akses jalan menuju tempat pemakaman," ujar Riza.

Meskipun telah dipersiapkan beberapa pemakaman baru, Riza berharap agar angka kematian akibat COVID-19 dapat terus menurun dan wabah Covid-19 dapat dikendalikan dan ditangani dengan baik.

Petugas memakamkan jenazah COVID-19,  di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1.069 lubang makam, dan diperkirakan akan habis pada bulan Oktober apabila kasus kematian akibat COVID-19 terus meningkat.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1.069 lubang makam, dan diperkirakan akan habis pada bulan Oktober apabila kasus kematian akibat COVID-19 terus meningkat.

"Kami terus berupaya agar ke depan tempat-tempat pemakaman ini tidak diisi lagi oleh korban Covid. Tentu harus dengan dukungan dari masyarakat, mari kita terus laksanakan protokol Covid dengan baik, 3M, hidup sehat, teratur, bersih, disinfektan selalu dilakukan di rumah, dibersihkan. Jangan lupa hand sanitizer, berolahraga, berjemur, kemudian makan yang bergizi, (konsumsi) herbal, dan sebagainya," ujar Riza.

Dia menilai, penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta sudah dilakukan dengan baik dan terus dilakukan berbagai upaya peningkatan untuk meningkatkan angka kesembuhan yang saat ini persentasenya sudah 89,2 persen.

Baca juga: Wagub DKI Sebut TPU Rorotan Siap Digunakan untuk Makam Jenazah Pasien Covid-19 Pekan Depan

"Semoga dengan penanganan yang baik, kita bisa terus meningkatkan angka kesembuhan. Tentu dengan dukungan Rumah Sakit, tenaga kesehatan, yang paling penting dari masyarakat sendiri," katanya.

Ia menambahkan, dengan kebijakan PSBB 26 Januari-8 Februari, diharapkan ada penurunan kasus.

"Semua berpulang pada kita warga Jakarta untuk berdisiplin. Kita terus berjuang bersama memastikan kesehatan kita, keluarga dan seluruh masyarakat. (Semoga) Jakarta segera terbebas dari penyebaran Covid-19," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com