Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Berpotensi Banjir Bandang 2 Hari ke Depan, Ini Panduan Kesiapsiagaan Menghadapinya

Kompas.com - 28/01/2021, 12:38 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, Jakarta berpotensi mengalami banjir selama cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung pada 28 Januari-2 Februari 2021.

Oleh karena itu, BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat untuk bersiaga menghadapi bencana tersebut, yang biasanya juga disertai bencana alam lain, seperti tanah longsor dan pohon tumbang.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi dan menyiapkan segala sesuatunya untuk menjaga diri dari hujan angin," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, Kamis (28/1/2021).

Lebih lanjut, Sabdo menjelaskan, prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG menunjukkan potensi dampak banjir bandang dalam dua hari ke depan, dan menetapkan DKI Jakarta dalam potensi dampak dengan status siaga.

Baca juga: Prediksi Cuaca Ekstrem 28 Januari-2 Februari, BPBD Jakarta Minta Warga Waspada Bencana

BPBD DKI Jakarta sendiri telah menerbitkan buku saku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir Bagi Masyarakat.

Informasi tersebut disampaikan BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitter resminya, @BPBD Jakarta, pada 25 Januari lalu. Buku saku tersebut dapat diunduh di sini.

 

Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mendeteksi zona rawan banjir.
  2. Mengetahui jalur evakuasi dan lokasi pengungsian.
  3. Mencatat nomor darurat dan menginformasikannya kepada seluruh anggota keluarga.
  4. Mengecek potensi listrik yang berbahaya jika terkena genangan banjir.
  5. Berbagi peran dalam keluarga jika banjir melanda. Pastikan seluruh anggota keluarga paham cara mematikan listrik dan kompor.
  6. Mendokumentasikan dokumen penting dan surat berharga dalam bentuk softcopy.
  7. Membuat daftar kebutuhan khusus anggota keluarga dan mempersiapkannya.
  8. Menyiapkan tas siaga bencana.

Baca juga: Gugatan Ditolak, Korban Banjir Jakarta 2020 Ajukan Banding

Sementara itu, isi tas siaga bencana yang disarankan adalah:

  1. Obat-obatan pribadi dan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) 
  2. Dokumen dan surat berharga (dibungkus plastik) 
  3. Uang tunai 
  4. Sarung atau selimut 
  5. Pakaian untuk lebih kurang tiga hari 
  6. Makanan ringan tahan lama 
  7. Air mineral 
  8. Pengisi dana dan baterai cadangan 
  9. Senter 
  10. Pluit 
  11. Masker dan hand sanitizer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com