JAKARTA, KOMPAS.com - Kehidupan Asep Badut (30) langsung berubah ketika pandemi Covid-19 melanda Tanah Air sejak Maret 2020.
Asep merupakan salah satu badut yang tergabung dalam komunitas Aku Badut Indonesia (ABI).
Ia terpaksa banting setir demi menyambung hidup di tengah krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi.
Pria bernama asli Irwan Riswara ini mengatakan, sebelum masa pandemi, setiap akhir pekan dia tak pernah sepi pekerjaan.
Bersama ABI, Asep juga kerap melakukan kegiatan sosial untuk menghibur anak-anak di rumah sakit.
"Sebelumnya sih memang kami jadi badut ya, Sabtu-Minggu itu pasti ada kerjaan, kadang ada kegiatan sosial buat berbagi kebahagiaan sama anak-anak," kata Asep saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Badut di Masa Pandemi, Hampir Setahun Menganggur hingga Jadi Tukang Las
Asep mengaku, sebelum pandemi, dalam satu minggu, ia bisa mendapat penghasilan sebesar Rp 1 juta.
Bapak satu anak itu juga sempat mengisi acara di hotel berbintang di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, sejak virus SARS-CoV-2 masuk ke Indonesia, Asep kehilangan semua pekerjaannya sebagai badut.
Acara-acara yang sudah direncanakan pun terpaksa dibatalkan karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Jarang banget, udah enggak ada job badut, pernah ada job, tapi di-cancel karena enggak boleh sama RT setempat," ujarnya.
Asep pun mencari pekerjaan lain untuk bisa bertahan hidup, seperti menjadi tukang las hingga mengamen di jalan.
"Terus ya selama pandemi kami ngelamar-ngelamar kerja, sempat saya belajar ngelas di tempat-tempat hidrolik gitu, terus saya kerja di situ," tutur Asep.
Baca juga: Komunitas Badut Ingin Hibur Anak-anak Korban Gempa Sulawesi, tapi Terhambat Biaya
"Itu mulai habis Lebaran (Mei 2020) udah enggak ada kerjaan, sempat saya ngamen-ngamen juga di lampu merah, tapi enggak sama komunitas sih," sambungnya.
Saat mengamen, Asep mengenakan riasan wajah badut dan pakaian warna-warni.