JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI berencana menggunakan Gedung UPT Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Dia sudah mengecek gedung milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta tersebut yang bersebelahan dengan RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Mampir mengecek Gedung UPT P2KPTK2 milik Disdik yang ada di sebelah RSKD Duren Sawit, untuk mengkaji potensi diubah jadi tempat isolasi terkendali," kata Anies melalui akun Facebook-nya, Jumat (29/1/2021).
Anies mengatakan, penambahan tempat tidur isolasi terkendali bisa menambah kapasitas tempat isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.
Baca juga: Cara Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Penularan Covid-19 Kala Banjir Melanda
Data terakhir per 24 Januari 2021, kata Anies, kapasitas RS rujukan Covid-19 di Jakarta terisi 86 persen, padahal idealnya untuk penanganan Covid-19 maksimal terisi 60 persen.
"Kita harus menjaga keseimbangan penggunaan RS, sebab tidak hanya pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan," ucap Anies.
Selain menyiapkan Gedung UPT P2KPTK2, Anies menuturkan, RSKD Duren Sawit juga menambah kapasitas perawatan Covid-19 dengan 200 tempat tidur isolasi.
Baca juga: Warga Jakarta Bisa Cek Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Situs-situs Berikut. . .
RSKD Duren Sawit, yang merupakan tempat pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba, sudah beralih fungsi menjadi RS rujukan Covid-19 sejak awal pandemi Maret 2020.
Selain menambah kapasitas tempat tidur, Anies mengatakan, RSKD Duren Sawit juga menambah kapasitas testing dengan kapasitas 200 spesimen per hari.
"Kemampuan 3T (testing, tracing, treatment) RSKD Duren Sawit didukung sistem informasi manajemen rumah sakit yang mumpuni," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.