Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Isolasi Mandiri Dilarang, Wali Kota Bekasi: Kalau Rumahnya Penuhi Standar, Kenapa Tidak?

Kompas.com - 03/02/2021, 12:30 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 masih bisa dilakukan, asalkan rumah pasien memenuhi standar untuk isolasi.

Sebab, pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah juga mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

"Kalau di rumahnya memenuhi standar ya kenapa tidak? Kan ada visit dokter (ke rumah) dua hari sekali dari puskesmas," kata pria yang akrab disapa Pepen itu, Rabu (3/2/2021).

Pernyataan Pepen berbeda dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meminta pemda di Jawa Barat sebisa mungkin melarang isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Ridwan Kamil: Bekasi Paling Tak Disiplin Pakai Masker dan Jaga Jarak

Meskipun demikian, Pepen berujar, isolasi mandiri juga tak bisa dilakukan di rumah yang tergolong tak layak.

Maka dari itu, kondisi rumah juga menjadi pertimbangan pasien untuk menjalani isoalsi mandiri.

"Nah, beda kalau rumahnya kumuh, sempit, ya wajar lah Pak Gubernur minta begitu, tapi kalau representatif ya enggak apa-apa. Kalau dia (rumahnya) enggak representatif, kami bawa ke rumah sakit atau GOR (Stadion Patriot Candrabhaga)," kata dia.

Pada Senin (1/2/2021), Ridwan Kamil meminta seluruh wilayah di Jawa Barat sebisa mungkin tak memberlakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: 9.197 Tenaga Kesehatan Kota Bekasi Sudah Divaksin Covid-19

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, isolasi mandiri justru jadi akar masalah timbulnya klaster keluarga di Jawa Barat.

"Sebisa mungkin kalau bisa tidak boleh ada karantina di rumah karena hasil kajian, karantina di rumah itu sumber klaster keluarga, karena rumah-rumahnya berdempetan, kecil-kecil," kata Emil dalam acara peresmian program "Penyelesaian Pandemi dari Puskesmas" yang ditayangkan melalui kanal YouTube CISDI TV.

"Kasus menunjukkan, dari pencari nafkah menulari anaknya, orangtua yang tinggal di rumahnya," lanjut dia.

Sebagai solusinya, Emil meminta seluruh kepala daerah untuk memindahkan pasien Covid-19 dari masing-masing rumah ke beberapa gedung milik negara hingga hotel untuk lokasi isolasi.

"Gedung-gedung negara, hotel-hotel, oleh pemda tolong dipinjam," ucap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com