Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 13:46 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta merilis data penindakan pelanggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) periode 11 Januari-2 Februari 2021.

Dalam akun Instagram resmi Satpol PP DKI Jakarta, @satpolpp.dki, denda pelanggaran yang terkumpul berjumlah Rp 178.250.000, akumulasi dari tiga jenis pelanggaran yang diberikan sanksi.

Pertama adalah pelanggaran tidak menggunakan masker, dengan jumlah pelanggaran mencapai 46.984 kasus. Sanksi kerja sosial pada pelanggaran ini mencapai 44.871.

Baca juga: 8 Bulan Terakhir Jaksel Kumpulkan Denda PSBB Rp 870 Juta

Sedangkan sanksi denda diberikan kepada 1.113 pelanggar, dengan nilai denda mencapai Rp 165.250.000.

Pelanggaran kedua berasal dari rumah makan, restoran, kafe dan sejenisnya. Satpol PP merilis, ada 10.690 restoran dan sejenisnya yang dilakukan pemeriksaan.

Dari 10.690 yang diperiksa, 9.219 di antaranya tidak ditemukan pelanggaran. Sedangkan 1.305 diberikan sanksi pembubaran dan teguran tertulis.

Hanya ada 10 restoran dan sejenisnya yang diberikan sanksi denda dengan total denda mencapai Rp 11.000.000. Untuk sanksi penghentian sementara kegiatan sebanyak 156 sanksi.

Pelanggaran ketiga, yaitu jenis kegiatan perkantoran, tempat usaha, industri dan sejenisnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Kumpulkan Rp 8,8 Juta dari Denda PSBB sejak 1 Oktober

Dari 8.417 perkantoran sejenisnya yang diperiksa, 7.423 di antaranya tidak ditemukan pelanggaran.

Sedangkan 948 perkantoran sejenisnya yang diperiksa mendapat teguran tertulis. Sedangkan penghentian sementara kegiatan 3x24 jam dikenakan untuk 41 perkantoran.

Perkantoran sejenisnya yang mendapat sanksi denda hanya ada dua dengan nilai denda mencapai Rp 2.000.000. Total denda secara keseluruhan dari tiga jenis pelanggaran tersebut mencapai Rp 178.250.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com