Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap Longsor di Srengseng Sawah Disebabkan Penyangga Lapuk dan Curah Hujan

Kompas.com - 05/02/2021, 05:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebidang turap di pinggir kali di Jalan Sharin RT 008 RW 002, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, longsor pada Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab mengatakan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor.

Mustajab menyatakan, turap penyangga sudah berusia tua dan pengaruh cuaca.

"Saya melihat tadi bekas longsor mempunyai tanah yang basah. Artinya, lereng yang basah itu enggak boleh ada turap,” kata Mustajab dalam keterangan tertulis, Kamis malam.

Baca juga: Turap Sepanjang Belasan Meter di Srengseng Sawah, Jaksel, Longsor

Menurut dia, posisi lereng menimbulkan tanah basah. Selain itu, posisi lereng memiliki kemungkinan longsor yang sangat tinggi.

“Apalagi di atasnya dilalui kendaraan yang aktif dan itu dapat berpotensi pada pergerakan struktur,” ujar Mustajab.

Menurut dia, curah hujan menjadi pengaruh utama longsornya turap. Namun, Mustajab tak menampik bahwa struktur utama turap sudah tua atau lapuk.

“Jadi enggak kuat menahan beban," paparnya.

Mustajab mengatakan, petugas membersihkan sisa puing yang menutup aliran sungai secara manual. Ia menjelaskan kini material yang menghalangi aliran sudah dibongkar.

Baca juga: Cegah Longsor, Sudin SDA Jaksel Akan Bongkar Turap-turap yang Retak

Camat Jagakarsa Alamsyah menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pihaknya meminta masyarakat sekitar untuk lebih berhati-hati.

"Sudah ditangani oleh SDA dan saya minta masyarakat untuk tidak ke lokasi agar petugas cepat membenahi longsor," ujar Alamsyah dalam keterangan tertulis.

Adapun turap yang longsor sepanjang 15 meter dengan tinggi enam meter.

Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan mengerahkan 24 petugas untuk mengangkat material longsoran turap.

Pengangkatan dilakukan agar saluran air tak terhambat oleh material longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com