BEKASI, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi kekurangan stok darah untuk kebutuhan rumah sakit selama pandemi Covid-19.
Menurunnya stok darah lantaran donor berkurang drastis.
"Jadi dari awal itu untuk turun drastis itu sampai 80 persen dari bulan awal Maret 2020 dengan adanya korona," kata Kepala Bagian Pelayanan Donor Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Kota Bekasi Liza Nodya Chintadini saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).
Pada pertengahan 2020, jumlah donor perlahan bertambah.
Baca juga: Korban Kecelakaan Meninggal Usai Ditolak Tiga RS Swasta di Tangerang
Namun, sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), jumlah donor kembali turun.
"Contohnya beberapa hari ini dalam seminggu kita hanya dapat 30-40 kantong. Itu sampai malam," kata Liza.
Stok darah kadang habis dalam satu hari. Banyak rumah sakit di Kota Bekasi yang membutuhkan darah untuk penyakit tertentu.
"Untuk semuanya, termasuk untuk penyakit anemia, cuci darah, pendarahan dan DBD, dan lain-lain," kata dia.
Baca juga: 7 Pak Ogah di Margonda Ditangkap, Polisi: Kalau Tidak Diberi Uang, Mobil Dibaret
Menurut Liza, salah satu penyebab orang enggan untuk mendonasikan darah karena takut terpapar Covid-19. Mereka khawatir aktivitas tersebut membuat mereka terkena Corona.
Padahal, PMI Kota Bekasi memastikan proses donasi darah steril dan sesuai protokol kesehatan.
Bahkan, donasi darah berguna untuk kesehatan tubuh dan dapat meningkatkan imun di tengah pandemi.
Liza berharap masyarakat mau mendonasikan darahnya walau masih berada di situasi pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.