Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Avanza yang Tewaskan Pengendara Motor di Tanah Abang Jadi Tersangka

Kompas.com - 06/02/2021, 13:34 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan HA, pengemudi Avanza yang menewaskan pengendara motor dalam kecelakaan di Tanah Abang sebagai tersangka.

HA dianggap telah lalai dalam berkendara sehingga menghilangkan nyawa korban.

"Kami jerat dengan Pasal 310 Ayat 4, ancamannya 12 tahun penjara," kata Lilik saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Sopir Avanza Mengantuk, Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas

Lilik mengatakan, penetapan tersangka ini setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

"Setelah kita olah TKP, kita lihat kejadian itu saksi banyak juga yang menyatakan mobil itu nyelonong saja nabrak motor, nabrak warung, nabrak warung lagi," kata Lilik.

Menurut dia, HA sudah mengakui bahwa dirinya menyetir dalam kecepatan tinggi dengan keadaan mengantuk.

Selain itu, ban mobil HA juga pecah sehingga membuatnya kehilangan kendali.

"Kami juga sudah lakukan pemeriksaan urine, hasilnya tidak ada unsur narkoba," kata Lilik.

Kecelakaan maut itu terjadi pukul 01.30 WIB, Sabtu dini hari. HA yang mengendarai Avanza Nomor Polisi B 1151 TOR tengah berjalan dari arah selatan ke utara.

Sesampainya di dekat Masjid At Taqwa, ia kehilangan kendali dan menabrak sepeda motor bernomor polisi B 5812 IB yang berjalan di depannya.

Baca juga: Ban Pecah, Avanza Tabrak Pengendara Motor, Rumah dan Dua Kios di Tanah Abang

Pengendara motor bernama Nur Muchlis itu mengalami luka di bagian kepalanya. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, tetapi nyawanya tak tertolong.

Tak hanya menabrak pengendara motor, pengemudi Avanza itu juga menabrak rumah dan kios ayam geprek serta kios ekspedisi yang berada di jalan tersebut.

Usai kecelakaan, HA sempat kabur untuk mengindari amuk massa usai kecelakaan itu. Namun, ia akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com