Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta dan Banjir, Hubungan yang Terjalin Sejak Zaman Hindia Belanda

Kompas.com - 08/02/2021, 08:45 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta dan banjir seolah menjadi satu hubungan yang terpisahkan. Sebagian besar wilayah DKI Jakarta selalu dikepung banjir ketika hujan deras mengguyur Ibu Kota.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menjalankan sejumlah program kerja untuk menanggulangi bencana banjir di Ibu Kota.

Salah satu program banjir yang cukup diandalkan selama pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah naturalisasi sungai.

Selain itu, ada juga program gerebek lumpur, pembangunan drainase vertikal atau sumur serapan, hingga pengerukan kali. Meskipun begitu, upaya tersebut tetap tak mampu mencegah banjir Ibu Kota.

Baca juga: Dana Penanganan Banjir Jakarta agar Difokuskan ke Pembangunan Infrastruktur

Perlu diketahui, hubungan antara Jakarta dan banjir sudah terjalin sejak pemerintah Hindia Belanda. Jakarta yang kala itu masih bernama Batavia diketahui kerap dilanda banjir saat diguyur hujan lebat.

Sama seperti pemerintahan era Anies, pemerintah Hindia Belanda juga menjalankan sejumlah program untuk mengatasi bencana banjir di antaranya pembangunan sistem kanal.

Berikut ini catatan banjir di Jakarta selama pemerintahan Hindia Belanda.

Tahun 1621

Harian Kompas 10 November 2007 melaporkan, banjir besar pertama kali terjadi di Jakarta pada tahun 1621.

Catatan pertama dalam pemerintahan Hindia Belanda menyebut pos pertahanan VOC di Asia Timur yakni Jakarta yang dulunya masih bernama Batavia, dilanda bencana banjir besar. Kala itu, Batavia memiliki sistem kanal segi empat.

Baca juga: Terima Eksepsi Anies, Hakim Putuskan Gugatan Class Action Banjir Jakarta Salah Sasaran

Sistem kanal rancangan Jan Pieterszoon tersebut menyerupai tata letak Amsterdam di Belanda. Namun, sistem kanal yang dibangun pemerintahan Hindia Belanda tersebut gagal menjadi pengendali banjir di kawasan Jakarta.

Tahun 1872

Sistem kanal yang dibangun pemerintahan Hindia Belanda terbukti tidak mampu mengendalikan banjir di Jakarta. Banjir masih kerap terjadi di Jakarta pada tahun 1654, 1872, 1892, 1909, dan 1918.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com