TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap penipu dalam kasus perekrutan pegawai maskapai Citilink pada Rabu (13/1/2021). Korban dalam kasus penipuan ini mencapai enam orang.
Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan, adanya enam korban itu terungkap usai polisi menangkap tersangka NAP (27).
"Setelah NAP diamankan tanggal 13 (Januari 2021), korbannya sampai sekarang ada enam orang," tutur Alexander kepada awak media, Senin (8/2/2021) siang.
Baca juga: Penipu Modus Penerimaan Pegawai Citilink Ditangkap, Korban Rugi Total Rp 100 Juta
Adapun para korban diketahui bernama Andiansyah, Neneng Mulyantiari, Rina Hardiani, Wiryanata, Pefri Mayang, dan Ika Marina.
Alexander mengatakan, seluruh korban telah mengetahui tawaran palsu itu dari informasi seorang korban kepada lainnya.
Berdasar pemeriksaan, tersangka NAP mengiming-imingi korban bahwa mereka akan mendapat gaji sebesar Rp 4.000.000 sampai Rp 5.000.000 tiap bulan.
Baca juga: Penipuan Modus Penerimaan Pegawai Citilink, Pasangan Suami Istri Rugi Rp 34,6 Juta
Namun, NAP terlebih dahulu menagih biaya masuk kerja, seragam, serta pelatihan sebesar Rp 15.000.000 hingga Rp 20.000.000 kepada enam korban tersebut.
Sehingga, NAP meraup keuntungan sekitar Rp 100.000.000 dari enam korban itu.
"Para korban yang kami hubungi, mereka belum yakin bahwa mereka ditipu. (Para korban) Baru sadar setelah saya mengirim pesan di grup WhatsApp yang dibuat tersangka," urai Alexander.
Di satu sisi, Alexander menyebutkan bahwa NAP kemungkinan tidak hanya melakukan aksinya terhadap enam korban tersebut.
Sehingga, Alexander meminta kepada masyarakat yang menjadi korban penipuan tersebut agar segera melapor ke pihak kepolisian.
"Jangan ragu melapor untuk kami melakukan validasi atau konfirmasi ke maskapai tersebut," kata dia.
Sebagai informasi, aparat kepolisian menangkap NAP karena kasus penipuan dan penggelapan dengan modus penerimaan pegawai perusahaan maskapai Citilink.
Berdasar hasil pemeriksaan, kata Alexander, NAP mengaku sebagai seorang pegawai di maskapai Citilink kepada korbannya pada akhir November 2020.
Kemudian, NAP memberikan tawaran kepada para korbannya untuk menjadi pegawai baru di maskapai tersebut.