Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2021, 18:24 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih melakukan evaluasi terhadap kebijakan sistem ganjil genap yang diterapkan pada akhir pekan kemarin.

Bima mengatakan, pemerintah daerah terus mengumpulkan data-data terkait pengaruh sistem ganjil genap terhadap penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bogor.

Bima menyebut, setidaknya butuh waktu satu sampai dua minggu ke depan untuk bisa melihat apakah pengaruh ganjil genap memiliki dampak bagi tren kasus Covid-19.

Baca juga: Pemkot Bogor Klaim Ganjil Genap Mampu Kurangi Mobilitas Warga

Karena itu, Bima berpendapat terlalu cepat jika menilai korelasi antara penerapan ganjil genap tersebut dengan angka kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Kita masih harus lihat minggu depan. Minggu depan nanti kita pelajari tren kasusnya, klaster-klasternya, apakah kemudian ada hubungannya dengan usaha kami menekan mobilitas di akhir pekan," ucap Bima, Senin (8/2/2021).

"Tentunya ini akan dikaitkan dengan angka-angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, yang baru bisa terlihat paling cepat seminggu atau dua minggu ke depan,” sambungnya.

Kendati demikian, Bima mengeklaim Pemkot Bogor berhasil mengurangi jumlah mobilitas kendaraan yang masuk selama penerapan sistem ganjil genap pada hari Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021).

Baca juga: Ganjil Genap Kota Bogor Dimulai, Tak Ada Sanksi Tilang Hingga Ojek Online Dapat Pengecualian

Berdasarkan data volume kendaraan yang masuk Gerbang Exit Tol Jagorawi pintu Baranangsiang pada Sabtu (6/2/2021) sebanyak 21.360 kendaraan. Sementara, pada Sabtu (30/1/2021) lalu, ada 29.442 kendaraan yang masuk.

Kemudian, Minggu (31/1/2021) ada 2.931 kendaraan dan Minggu (7/2/2021) ada 1.567 kendaraan atau turun 47 persen.

"Tujuan dari ganjil genap ini untuk mengurangi mobilitas warga dan ternyata bisa dilakukan. Ini terlihat dari dua hari (Sabtu-Minggu) Kota Bogor jauh lebih lengang 40 sampai 50 persen," bebernya.

Ia melanjutkan, Pemkot Bogor akan lebih memaksimalkan lagi penerapan ganjil genap pada pekan depan yang bertepatan dengan long weekend.

Setelah itu, sambung Bima, Pemkot akan melihat data-data apakah ganjil genap menunjukkan korelasi penurunan angka kasus Covid-19.

"Ya, sangat mungkin kita lanjut ke depan. Semua tergantung pada data. Dan kami akan undang ahli epidemiolog untuk memberikan sarannya mengingat angka Covid-19 masih tinggi. Tapi kan efek dua hari ganjil genap kemarin baru akan terlihat satu minggu ke depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com