Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kota Bekasi Dapat Bantuan Alat untuk Kegiatan Donasi Plasma Konvalesen

Kompas.com - 11/02/2021, 13:38 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Palang Merah Kota (PMI) Bekasi, Jawa Barat, mendapat bantuan alat dari Pemkot Bekasi untuk kegiatan donasi plasma konvaselen. Ketua PMI Kota Bekasi, Ade Puspita Sari, mengemukakan hal itu, Kamis (11/2/2021).

Sebelumya, PMI Kota Bekasi hanya memiliki satu alat untuk kegiatan donasi plasma konvalesen.

"Nanti akan ada satu buah lagi yang baru difasilitasi oleh Pemkot Bekasi. Mudah-mudahan April sudah ada. Jadi PMI nanti ada dua buah alat," kata Ade.

Dengan tambahan satu alat itu, proses donasi plasma konvalesen bisa dilakukan secara maksimal. PMI Kota Bekasi selama ini terkendala saat melakukan kegiatan donasi plasma karena hanya memiliki satu alat.

Baca juga: PMI Kota Bekasi Layani Donor Plasma Konvalesen Mulai Hari Ini

Kendala itulah yang membuat pelayanan donasi plasma mundur dari awal Februari menjadi awal Maret. Namun karena desakan Pemkot dan kebutuhan plasma kovalesen, PMI Kota Bekasi mulai membuka layanan donasi plasma pada hari ini.

"Tadinya saya kira awal Maret (beroperasi), ternyata mingu kedua Februari kami sudah bisa atas desakan Pemkot Bekasi. Kami diminta kerja keras oleh Pak Wali," kata Ade.

Warga yang ingin mendonasikan atau mendapatkan plasma konvalesen bisa mendatangi kantor PMI Kota Bekasi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelumnya menyoroti kurangnya alat untuk donasi plasma konvalesen yang dimiliki PMI. Satu alat dirasa kurang karena dalam sekali porses donasi dapat memakan waktu tiga jam.

"Satu orang bisa makan waktu tiga jam, berarti satu hari delapan orang karena 24 jam," kata Rahmat, kemarin.

Sementara kebutuhan pasien Covid-19 akan plasma konvaselen semakin tinggi. Dengan satu alat, Pepen menilai proses donasi plasma konvalesen tidak akan maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com