Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kebun Bayam Tolak Pindah bila Tak Ada Kepastian soal Kampung Deret

Kompas.com - 11/02/2021, 15:53 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kebun Bayam di sekitar lokasi proyek Jakarta Internasional Stadiuk (JIS) di Jakarta Utara menolak pindah sebelum ada kepastian soal rencana kampung deret yang dijanjikan untuk mereka.

Hal itu dikatakan salah satu warga, Muhammad Furqon, saat ditemui di Kebun Bayam, Papanggo, Tanjun Priok, Jakarta Utara, Kamis (11/2/2021).

"Pertama kami minta kesepakatan untuk pertanggungjawaban JakPro (Jakarta Propertindo) untuk mengarahkan zona mana rumah deret yang akan dijadikan bangunan untuk kami," kata Furqon.

"Sebelum itu ditandatangani bersama dan sepakati bersama, kami tidak akan hengkang dari sini," lanjutnya.

Baca juga: Warga Kebun Bayam Terdampak JIS, Tagih Janji Anies hingga Jawaban Jakpro

Furqon mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah berjanji kepada warga Kebun Bayam akan membangun kampung deret buat warga. Alasannya saat itu adalah tempat yang selama ini mereka tinggali telah masuk dalam area pembangunan JIS.

"Saya mohon kepada Bapak (Anies) atas inisiasi, niat Bapak (Anies) kepada kami 50 KK, yang akan membangun peradaban kembali. Berpuluh-puluh tahun kami membangun peradaban di sini mohon peradaban itu dikembalikan sesuai dengan pembicaraan kita," ujar  Furqon.

Jakpro pada hari ini melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang sudah ditinggalkan oleh sebagian penghuninya. Jakpro menggunakan satu alat berat yakni eksavator.

Dari pantauan Kompas.com, ada beberapa rumah berdinding tripleks dan kayu yang masih berpenghuni di lokasi itu. Sejumlah warga, termasuk anak-anak yang berada tak jauh dari lokasi pembersihan, menyaksikan bagaimana sisa-sisa bangunan itu dihancurkan.

Pihak JakPro memastikan bahwa mereka hanya membersihkan bangunan yang sudah tidak berpenghuni

"Yang kami lakukan di sini pun bukan membongkar bangunan yang masih ada penghuninya, karena kami membersihkan puing-puing yang sudah dirubuhkan oleh yang punya rumah," kata Ni Wayan Anantasia, Project Planning JIS.

Baca juga: Terdampak Proyek Jakarta International Stadium, Warga Kebun Bayam: Kami Kebanjiran Tiap Malam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com