JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berharap tidak terulang lagi peristiwa kelompok tertentu yang bebas dari aturan penerapan ganjil genap.
Hal itu disampaikan Bima merespons rombongan pengendara motor gede alias moge yang bebas melintas wilayahnya tanpa mengikuti aturan ganjil genap.
Bima mengingatkan, jangan sampai ada anggapan bahwa kelompok kaya bebas melanggar aturan.
"Saya kira ini preseden, tidak bisa, tidak ada pengecualian dikawal-kawal. Jangan sampai warga berpikir karena punya duit lalu bisa menerobos aturan. Ini yang bahaya, fatal, ngga fair untuk semua," ucap Bima dalam wawancara dengan Kompas TV.
Baca juga: Wali Kota Bogor Marah Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan Ganjil Genap
Bima menyinggung banyaknya warga Kota Bogor yang terkena denda administrasi atau sanksi sosial ketika terjaring razia selama pandemi Covid-19, salah satunya tidak memakai masker.
Selain itu, kata dia, banyak warganya yang berkorban tidak berpergian ketika penerapan sistem ganjil genap setiap akhir pekan.
Tidak sedikit pula yang diminta putar balik ketika pelat nomor kendaraannya tidak sesuai aturan. Sebagian pengendara bahkan membayar denda.
"Aturan berlaku untuk semua. Begitu ada kelonggaran, pengecualian bagi yang tidak dikecualikan, tentu warga merasa tidak diperlakukan secara adil," kata Bima.
"Jadi begitu ada video yang viral, sangat wajar kalau warga marah. Saya pun sangat marah," tambah dia.
Bima mengapresiasi Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro bergerak cepat merespons video yang beredar di medsos.
Tiga pengendara moge terindentifikasi kemudian dijemput dan diproses di Balai Kota karena melanggar aturan.
Baca juga: Beredar Video Belasan Moge Lolos Pemeriksaan Ganjil Genap di Kota Bogor
Ketika disinggung alasan pengendara tersebut karena tidak mengetahui ada aturan ganjil genap, sambil tersenyum, Bima mengatakan, mayoritas pelanggar mengatakan hal senada.
"Semua yang melanggar sebagian besar bilangnya ngga tau (ada aturan ganjil genap). Yang disetop diminta putar balik pasti bilangnya tidak tahu. Dalam hatikan siapa tahu kita tidak bisa buktikan itu," jawab dia.
Pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sebelumnya mengklaim tidak ada pengawalan polisi dalam rombongan moge tersebut.
Mengenai klaim tersebut, Bima mengatakan, memang dari video yang beredar tidak terlihat ada pengawalan polisi.