Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Jabat Wakil Wali Kota Depok, Pradi Ingin Jadi Penyeimbang dari Luar

Kompas.com - 17/02/2021, 15:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Masa jabatan Pradi Supriatna sebagai Wakil Wali Kota Depok 2021-2026 telah berakhir hari ini, Rabu (17/2/2021).

Pradi mengaku dirinya tak akan jadi sebatas penonton bagi pemerintahan Depok periode berikutnya yang akan kembali dijabat eks kompatriotnya, Mohammad Idris, dengan wakilnya yang baru, Imam Budi Hartono.

"Saya nggak akan diam," kata Pradi kepada wartawan, Rabu.

"Ya (akan menjadi) penyeimbang, bukan mengkritik, tapi sebagai penyeimbang pada akhirnya nanti, baik atas nama warga atau organisasi, kan bisa saja," ungkap dia.

Baca juga: 25 Hari Isolasi karena Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Depok Pulang ke Rumah

Pradi berujar, masih ada beberapa pekerjaan rumah Kota Depok yang menanti untuk dituntaskan.

Ia menyinggung soal perbaikan infrastruktur, ketersediaan sarana-prasarana pendidikan, hingga kesejahteraan sosial dan sanitasi.

"Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bilamana memang tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Pradi.

Baca juga: Pelantikan Idris-Imam Ditunda, DPRD Depok Khawatir Pengambilan Keputusan Terganggu

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari DPRD Kota Depok hingga ASN dan non-ASN di berbagai lembaga yang selama ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Depok.

Sebagai informasi, pada Pilkada Depok 2020, Pradi Supriatna memilih pecah kongsi dan menantang Mohammad Idris sebagai calon wali kota periode 2021-2026.

Namun, Pradi yang dibeking koalisi gemuk rupanya belum mampu menaklukkan hegemoni PKS yang mengusung Idris-Imam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com