Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Jakarta Jadi Sorotan, Banjir di Kabupaten Bekasi Siapa Peduli?

Kompas.com - 23/02/2021, 05:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketika semua perhatian tercurah pada banjir di Jakarta yang diklaim sudah surut dalam satu hari, tak banyak yang tahu bahwa banjir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jauh lebih gawat dan masih belum surut seluruhnya sampai sekarang.

Sejak banjir melanda pada Sabtu (20/2/2021), total sudah 20.630 keluarga terdampak bencana banjir hingga Senin malam. Demikian menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.

"Jumlah kecamatan terdampak ada 20, dengan 70 desa/kelurahan. Total 156 titik banjir dan satu titik tanah longsor," kata IIs Wahyudianto, Kepala Bidang Informasi & Komunikasi Publik Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, dalam keterangannya, Senin malam.

Baca juga: Banjir Kabupaten Bekasi: Jembatan Jalur Pantura Ambles akibat Luapan Citarum, Akses Truk Terputus

Iis menyebutkan, berdasarkan pemetaan BPBD, ada sejumlah penyebab yang membuat banjir di Kabupaten Bekasi cukup gawat.

Pertama ialah meluapnya sejumlah sungai sekaligus, yakni Kali Jambe, Kali Sadang, Kali Bekasi, Kali Cibeet, Kali Cilemah Abang, Kali Citarum, Kali Cipamingkis, dan Kali Ciherang.

Di saat yang sama, volume saluran drainase tidak dapat menampung debit air ketika curah hujan tinggi.

"Lalu, tanggul Sungai Citarum jebol di Desa Sumberurip dan Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran," ujar Iis.

Jebolnya tanggul ini membuat Kecamatan Pebayuran masih terendam banjir hingga 250 cm kemarin. Akses jalan menuju beberapa desa di sekitar tanggul terputus.

"Diperkirakan hampir 7.000 (warga terdampak banjir akibat tanggul Citarum jebol) di Kecamatan Pebayuran saja," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin, kemarin.

"Ini yang parah empat desa, yaitu Sumberurip, Karangharja, Sumber Sari, dan Karanghaur," lanjutnya.

Jembatan Jalan Raya Pacing di Jalur Pantura, Kabupaten Bekasi, yang jadi akses utama ke Kabupaten Karawang, amblas akibat terendam banjir luapan Sungai Citarum. Situasi ini membuat akses lalu lintas terputus untuk dilalui kendaraan besar hingga Senin (22/2/2021).Tribun Jakarta / Yusuf Bachtiar Jembatan Jalan Raya Pacing di Jalur Pantura, Kabupaten Bekasi, yang jadi akses utama ke Kabupaten Karawang, amblas akibat terendam banjir luapan Sungai Citarum. Situasi ini membuat akses lalu lintas terputus untuk dilalui kendaraan besar hingga Senin (22/2/2021).

Rel rusak, perjalanan kereta api dibatalkan

Imbas banjir yang parah, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta membatalkan perjalanan kereta (KA) api jarak jauh kemarin, baik yang berangkat dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen, Jakarta.

"Secara total terdapat 15 KA yang dibatalkan dari area Daop 1 Jakarta. Tujuh KA dari Stasiun Pasar Senen dan delapan KA dari Stasiun Gambir," kata Kepala Humas Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangannya.

Baca juga: 13 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Masih Kebanjiran

Eva mengatakan, banjir yang terjadi bukan hanya menggenangi rel, melainkan menggerus fondasi batu balas (ballast) hingga memerlukan perbaikan.

Hal itu terjadi di petak jalan antara Stasiun Kedunggedeh - Lemah Abang KM 55+100 hingga KM 53+600 yang sempat terendam banjir, Minggu (21/2/2021).

"PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan upaya maksimal untuk memperbaiki prasarana yang terdampak banjir tersebut bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Eva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com