Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Hari, Banjir Setinggi 3 Meter Masih Landa Periuk, Kota Tangerang

Kompas.com - 23/02/2021, 09:21 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda sejumlah lokasi di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, sejak Sabtu (20/2/2021) lalu tak kunjung surut Senin kemarin.

Camat Periuk, Maryono menyatakan, setidaknya ada tujuh rukun warga (RW) yang masih terendam banjir sampai Senin siang kemarin. Tujuh RW tersebut adalah RW 008, RW 011, dan RW 013 di Kelurahan Periuk; lalu RW 021, RW 022, dan RW 025 di Kelurahan Gebang Raya.

"Di Kelurahan Gembor ada di RW 007, yang masuk ke Perumahan Total Persada," ucap Maryono, Senin sore.

Banjir mencapai 3,5 meter

Salah seorang warga, Wahid (30), mengatakan, ketinggian air di RW 008 Kelurahan Periuk mencapai 3,5 meter. Banjir di wilayah RW itu belum juga surut sejak Sabtu.

Baca juga: 15.000 Warga Kota Tangerang Jadi Korban Banjir, Mayoritas di Kecamatan Periuk

"Di bagian dalam (RW tersebut) ketinggiannya ada yang sampai 3,5 meter. Kalau di bagian luar, dekat ke jalan raya, tingginya sekitar 60-100 sentimeter," kata Wahid, Senin siang.

Menurut dia, semua warga di RW 008 telah dievakuasi, termasuk Wahid serta delapan anggota keluarganya yang saat ini menetap di salah satu rumah keluarganya.

"Warga sini ada yang evakuasi di masjid sama ada juga yang di rumah saudara. Saya di rumah saudara," tutur dia.

Wahid tidak tahu penyebab banjir masih menggenangi ratusan rumah di lingkungan RW-nya itu.

Selain di RW 008, banjir juga masih menggenangi permukiman warga di RW 011 kelurahan yang sama. Ketua RW 011, Tatak Sunarwan mengatakan, ratusan rumah di RW itu masih terendam banjir setinggi 1,5-2 meter.

Penyebab banjir di kawasan itu, kata Tatak, karena luapan Kali Cirarab dan hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat pekan lalu.

Namun ketinggian air saat ini sudah berangsur surut sejak awal terjadinya banjir.

"Warga di sini evakuasi ada yang di rumah saudara atau tempat yang memang disediakan," ucapnya.

Untuk menangani banjir yang masih menggenangi tujuh RW tersebut, Maryono mengatakan bahwa pihaknya menyalakan pompa air kemarin. Pompa tersebut baru dinyalakan kemarin karena listrik di lokasi rumah pompa dimatikan selama banjir. Banjir di lokasi rumah pompa baru surut Senin kemarin.

Korban banjir 15.000 orang

Warga Kota Tangerang yang menjadi korban banjir mencapai 15.000 orang. Setengah lebih dari jumlah tersebut adalah warga Kecamatan Periuk.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, jumlah tersebut merupakan data warga yang terdampak banjir sejak Sabtu hingga Minggu lalu. Sebanyak 15.000 orang itu merupakan warga 12 kecamatan dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com