Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Dino Patti Djalal: Itu Rumah Ibu Saya

Kompas.com - 23/02/2021, 15:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan, tembok rumah yang longsor di Kavling Melati No 2, Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan adalah rumah ibunya.

Dino menyebutkan, rumah tersebut sempat disewakan kepada orang lain.

“Ini rumah ibu saya, dulu sih disewain, sekarang enggak tahu,” ujar Dino kepada wartawan di lokasi tembok roboh, Selasa (23/2/2021) siang.

Ia tak mengetahui rumah tersebut tengah dihuni atau tidak saat kejadian tembok roboh. Dino akan mengecek terkait kondisi rumah saat kejadian tembok roboh.

“Yang pasti rumah yang kena, tadi saya sudah bicara dengan ibu saya, rumah yang kena nanti akan kita perbaiki. Saya sudah bicara dengan salah satu keluarga yang punya rumah kita akan cari solusi terbaik,” tambah Dino.

Baca juga: Tembok Rumahnya Roboh, Keluarga Dino Patti Djalal Siap Ganti Rugi Rumah yang Tertimpa

Ia menyebutkan, ada empat rumah yang tertimpa tembok rumah milik ibunya.

Dino menyebutkan, pihak keluarganya juga sudah bertemu dengan pihak Kelurahan Bangka dan Kecamatan Mampang Prapatan.

Sebelumnya, tembok milik rumah keluarga Dino Patti Djalal runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.

Tembok rumahnya roboh dan menimpa sejumlah rumah warga Gang Melati RT

Puing-puing reruntuhan tembok rumah menyumbat saluran air di pemukiman warga RT 010 RW 03 di Gang Melati.

Tersumbatnya saluran air sempat menyebabkan banjir di RT 010 RW 03 mencapai dua meter.

Adapun hujan deras turun sebelum tembok roboh. Ada empat rumah yang rusak akibat tertimpa tembok roboh.

Baca juga: Alat Berat Belum Bisa Masuk, Tembok Roboh di Kemang Timur XI Ditangani Manual

Dua rumah masih tertimpa di bagian atap. Satu rumah lainnya rusak di bagian teras.

Panjang tembok yang roboh berkisar 50 meter. Jarak antara tembok dan pemukiman warga RT 010 RW 03 berkisar lima meter.

Tembok rubuh diduga karena hujan deras dan tembok yang berusia tua.

Hingga kemarin sore, penanganan puing reruntuhan tembok dilakukan secara manual.

Petugas kesulitan memasukkan alat berat karena akses yang sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com