Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dilanjutkan Lagi Kamis Besok

Kompas.com - 24/02/2021, 12:07 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat dihentikan pelaksanaannya karena ada kerumunan, kegiatan vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan dilanjutkan lagi Kamis (25/2/2021) besok. Pada Rabu ini, kegiatan vaksinasi ditiadakan untuk mencegah kerumunan terulang.

"Vaksinasi tetap akan dilanjut, tapi baru mulai efektif lagi besok," kata Penanggung Jawab Pelaksana Vaksinasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Siti Nur Halimah, Rabu.

Siti mengatakan, pihaknya sengaja memberi jeda waktu satu hari agar PD Pasar Jaya beserta Kementerian Kesehatan dapat mengatur ulang tata ruang di lokasi vaksinasi. Jeda waktu ini juga dimanfaatkan untuk membagikan kupon pada pedagang yang belum terdaftar.

Baca juga: Saat Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dibubarkan karena Timbulkan Kerumunan

Dengan kupon tersebut,  para pedagang di Tanah Abang bisa datang ke lokasi vaksinasi sesuai waktu yang sudah ditentukan sehingga tak terjadi penumpukan.

"Hari ini kami menata ulang tata ruangan dan juga membagikan kupon ke pedagang," ujar Siti.

Siti menambahkan, kerumunan yang sempat terjadi pada Selasa kemarin disebabkan pedagang yang belum terdaftar dan memiliki kupon memaksa ingin divaksin. Siti menilai hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi.

Para pedagang berpegang pada informasi awal bahwa vaksinasi hanya dilakukan enam hari sehingga mereka mengira kemarin adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi. Padahal, Siti memastikan kegiatan vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan diperpanjang mengingat tingginya antusiasme pedagang.

Siti menjelaskan, semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi selama enam hari sebanyak 9.720 orang. Namun setelah vaksinasi digelar, banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang kemudian mendaftar.

Kini, total pedagang yang terdaftar mencapai 21.453 orang.

Kegiatan vaksinasi massal di Pasar Tanah Abang Blok A untuk sesi dua kemarin harus dihentikan karena terjadi kerumunan pedagang yang ingin divaksin.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan awalnya pedagang yang mengantre baik di lantai 8 maupun di lantai 12 tertib. Namun lambat laun antrean memanjang dan berdesak-desakan menimbulkan kerumunan dan tak berjarak.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Timbulkan Kerumunan, Ini Penyebabnya

"Banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal dan menyebabkan antrean tidak sesuai protokol kesehatan. Awalnya kami imbau jaga jarak. Tapi diimbau juga tetap tidak menjaga jarak. Akhirnya kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan diputuskan dihentikan. Akhirnya kami bubarkan pedagang," ujar Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com