JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 untuk guru, tenaga pendidik, dan dosen dimulai pada Rabu (24/2/2021).
Penyuntikan vaksin Covid-19 diharapkan bisa memberikan angin segar di dunia pendidikan yang sumpek karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dengan adanya vaksinasi Covid-19, pola belajar tatap muka diharapkan bisa berjalan pada Juli 2021 nanti.
Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Covid-19 untuk Guru, Dimulai Hari Ini hingga Target KBM pada Juli 2021
Presiden Joko Widodo mengatakan, guru, tenaga pendidik, dan dosen diberikan prioritas dalam vaksinasi Covid-19 agar pendidikan tatap muka bisa dilakukan di awal semester kedua.
“Sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali, saya kira targetnya itu,” ujar Jokowi usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk perwakilan guru, tenaga pendidik, dan dosen dari sejumlah wilayah di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (24/2/2021) siang.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan,
jenjang pendidikan yang termuda merupakan jenjang yang paling sulit melakukan PJJ.
Baca juga: Hanya Satu Syarat Ini agar Guru Bisa Terima Vaksin Covid-19
Nadiem mengatakan, guru dan tenaga pendidik dari jenjang termuda yang akan mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19.
“Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu SD, PAUD, SLB, baru SMP, SMA dan SMK, baru ke perguruan tinggi,” kata Nadiem
Nadiem mengatakan, jenjang pendidikan terendah dianggap paling membutuhkan belajar tatap muka.
Meskipun demikian, Nadiem menyebutkan, proses belajar tatap muka nantinya tetap menerapkan protokol kesehatan dari Kemenkes dan Kemendikbud.
Baca juga: Menteri Nadiem: Vaksinasi Covid-19 Tenaga Pendidikan Diprioritaskan dari Jenjang PAUD
“Dan prioritasnya dari yang termuda dulu sampai ke universitas,” tambah Nadiem.
Pada Juli mendatang, kata Nadiem, proses belajar tatap muka di sekolah akan dilakukan. Ia menekankan, proses belajar mengajar di sekolah akan tetap menggunakan protokol kesehatan.
“Walaupun proses tetap menggunakan protokol kesehatan, tapi kita sudah melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang lebih baik,” ujar Nadiem.
Target 5 juta hingga guru honorer juga dapat vaksin