Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Banjir Kabupaten Bekasi, 2 Jalur KA antara Stasiun Kedunggedeh-Lemah Abang Selesai Diperbaiki

Kompas.com - 25/02/2021, 22:14 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Jakarta Eva Chairunnisa menyatakan, dua jalur antara Stasiun Kedunggedeh-Lemah Abang KM 55+100 sampai KM 53+600 yang sebelumnya terdampak banjr Kabupaten Bekasi telah selesai diperbaiki, Kamis (25/2/2021).

Sebelum diperbaiki, hanya satu jalur yang dapat beroperasi, sehingga kereta harus melaju secara bergantian.

"Dengan selesainya perbaikan kedua jalur tersebut pada Kamis, maka kereta api yang melintas tidak lagi bergantian," kata Eva dalam keterangan tertulis, Kamis.

Untuk memperbaiki jalur tersebut, PT KAI mengerahkan sebanyak 200 pekerja.

"Selain itu juga diturunkan beberapa alat berat milik PT KAI untuk mendukung proses percepatan penanganan," lanjut Eva.

Baca juga: Banjir di Jakarta Jadi Sorotan, Banjir di Kabupaten Bekasi Siapa Peduli?

Di samping itu, Eva menjelaskan bahwa seluruh pemberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir maupun Stasiun Pasar Senen telah berjalan sesuai jadwal.

"Secara total, terdapat 15 keberangkatan kereta api dari Daop 1 Jakarta," ungkapnya.

15 keberangkatan tersebut, yakni delapan keberangkatan dari Stasiun Gambir dan tujuh keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen.

Bagi calon penumpang, Eva mengingatkan untuk memperhatikan persyaratan yang harus dipenuhi.

"Calon penumpang diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau rapid test antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan," jelas Eva.

Baca juga: Saat Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Kabupaten Bekasi Tertahan Rombongan Presiden

"Sementara, untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampel tes wajib diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum jam keberangkatan," lanjutnya.

Di samping itu, Eva menuturkan bahwa calon penumpang harus dalam kondisi sehat, suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, menggunakan masker, dan mengenakan pelindung wajah (faceshield) yang disediakan oleh PT KAI.

Calon penumpang juga harus mengikuti ketentuan jaga jarak fisik selama di stasiun dan di dalam kereta api.

"Serta diimbau untuk menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket, dan selalu rutin membersihkan tangan dengan air dan sabun atau cairan antiseptik," lanjut Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com