DEPOK, KOMPAS.com - Perbedaan jumlah pasien/kasus aktif Covid-19 kembali terjadi antara data real-time Kota Depok, Jawa Barat dengan versi Satgas Penanganan Covid-19 pusat.
Pada Kamis (25/2/2021), Kota Depok mengumumkan 3.740 pasien Covid-19 sebagaimana dirilis dalam situs resmi mereka.
Sementara itu, dalam konferensi pers kemarin, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 pusat Wiku Adisasmito mengungkapkan kasus aktif Covid-19 di Depok mencapai 7.096 pasien.
Selisih itu hampir 2 kali lipat bedanya, atau jika dikonversi dalam persentase, mencapai 89 persen.
"Ini data tidak menunjukan data real di Kota Depok. Terjadi gap (selisih) data yang tinggi," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan.
Baca juga: Depok Jaya dan Mekarsari, Kelurahan dengan Pasien Covid-19 Terbanyak di Depok
Sebelumnya, masalah serupa sempat dilaporkan sejak Oktober 2020 lalu, sebelum tak digubris dan isunya mencuat ke permukaan pada awal Januari 2021.
Ketika itu, sebaliknya, kasus aktif Covid-19 di Depok lebih tinggi ketimbang yang dilaporkan oleh Pemprov Jawa Barat maupun Satgas Penanganan Covid-19 pusat.
Setelahnya, Dadang sempat menyampaikan pada Januari lalu bahwa rekonsiliasi data telah dilakukan.
Namun, kini selisih data yang lebar kembali terjadi.
"Ini menjadi masalah utama dalam penanganan Covid-19 di Indonesia," sebut Dadang.
"Padahal, data adalah basis utama kebijakan dan dijadikan input perhitungan zona risiko daerah," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.