Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSPI Sulianti Saroso Sudah Bersiap Hadapi Covid-19 Sebelum Pengumuman Jokowi pada 2 Maret 2020

Kompas.com - 02/03/2021, 16:39 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 genap setahun, Selasa (2/3/2021) ini, melanda Indonesia terhitung sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret tahun lalu.

Namun jauh sebelum pengumuman Presiden Jokowi itu, Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara sudah bersiap untuk menghadapi Covid-19.

Direktur Utama RSPI Sulitanti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, RSPI Sulianti Saroso sejak berdiri memang didesain khusus untuk menangani kasus infeksi atau penyakit menular. Hal itu termasuk infeksi emerging, atau infeksi yang belum pernah ada sebelumnya mulai dari SARS, Flu Burung, dan MERS.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso Harus Siapkan Dokumen Ini

"Jadi kami memang sudah menyiapkan waktu itu. Sebelum kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret, kami bahkan sudah merawat pasien yang statusnya masih suspek," kata Syahril saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Syahril mengatakan, sebelum pengumuman Presiden Jokowi itu, pihaknya sudah menyiapkan 11 tempat tidur khusus untuk isolasi pasien suspek Covid-19. Empat di antaranya adalah ruangan Intensive Care Unit (ICU).

Ketika ada dua pasien yang terdeteksi positif Covid-19, keduanya langsung dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso.

"Waktu itu jadi geger juga ya, (masyarakat) panik. Tapi kami sudah siap," kata Syahril.

Pasien 01 dan 02 itu adalah ibu dan anak, warga Depok, Jawa Barat. Keduanya sempat memeriksakan diri di salah satu rumah sakit di Depok.

Namun begitu diketahui keduanya positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR), ibu dan anak itu langsung dilarikan ke RSPI Sulitanti Saroso.

Setelah itu, Presiden Jokowi baru mengumumkan ke publik bahwa virus corona SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 sudah masuk di Tanah Air.

Setelah menjalani perawatan selama dua pekan di RSPI Sulianti Saroso, pasien 01 dan 02 itu dinyatakan sembuh. Meski begitu, virus SARS-Cov-2 sudah terlanjur menyebar luas dan membuat banyak warga terjangkit Covid-19.

Syahril mengisahkan, pasien Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso terus bertambah sejak 12 Maret, sepuluh hari setelah pengumuman Jokowi. Akhirnya RSPI Sulianti Saroso saat itu mengumumkan hanya menerima pasien Covid-19.

"Nah sejak saat itu secara bertahap kami tambah tempat tidurnya untuk pasien Covid-19. Tempat tidur biasa kami konversi ke tempat isolasi maupun ICU," ujar Syahril.

Tak menyangka sampai setahun

Kini Syahril mengaku tak menyangka pandemi Covid-19 di Indonesia berlangsung sampai satu tahun lamanya. Apalagi jumlah orang yang terinfeksi kini menembus angka 1,3 juta, dengan 36.325 diantaranya meninggal dunia.

"Hampir semua orang tidak menyangka ya. Termasuk saya tidak menyangka jumlahnya dan tidak menyangka lamanya akan sampai seperti ini," kata Syahril.

Baca juga: Tangani Pasien Covid-19, RSPI Sulianti Saroso Akan Tambah Kapasitas hingga 90 Tempat Tidur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com