Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19: Empon-empon yang Jarang Dilirik, lalu Jadi Primadona

Kompas.com - 02/03/2021, 16:57 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya kasus penularan Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, membuat banyak orang mencari cara untuk menjaga kesehatan.

Selain melindungi diri dengan masker dan alat proteksi lain, banyak pihak mulai mengonsumsi jamu dari olahan rempah-rempah seperti jahe, kunyit dan temulawak agar tetap sehat.

Minuman tersebut diyakini sejumlah pihak ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Tanaman empon-empon seperti jahe, kunyit, sereh, kencur, dan rempah-rempah lain memang lumrah dipakai sebagai bahan baku obat herbal seperti jamu.

Sampai akhirnya, nama jamu empon-empon mulai santer didengar dan dicari masyarakat.

Informasi mengenai khasiatnya yang disebut-sebut dapat menjaga imunitas tubuh juga beredar luas.

Baca juga: Kilas Balik Kronologi Munculnya Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia

Dulu tak Dilirik

Adam (52), pedagang di Pasar Kemiri Muka, Depok merasa kaget ketika dagangan bahan-bahan jamunya ramai diminati pembeli sejak munculnya kasus Covid-19.

"Katanya sih gara-gara corona," kata Adam kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) siang.

Pria yang sudah 32 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka mengaku tak pernah mengalami peristiwa ini sebelumnya.

Menurut dia, bahan-bahan jamu seperti jahe, jahe merah, dan temulawak mendadak diborong banyak orang. Para pembeli terdiri dari ibu-ibu hingga pedagang jamu.

Mereka kompak membeli bahan-bahan jamu dalam jumlah besar. Temulawak jadi salah satu bahan jamu yang membuat Adam ketiban untung.

"Kemarin ada yang beli temulawak 3-4 kilogram, ada juga pedagang yang beli langsung 10 kilogram. Biasanya boro-boro ada yang beli," kata dia.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Sempat Terjadi Panic Buying karena Khawatir Lockdown

Kini jadi primadona

Jamu empon-empon yang sebetulnya sudah ada sejak lama, bisa dibilang telah menjadi primadona di tengah mewabahnya SARS CoV-2 di Tanah Air.

Hal itu terlihat dengan meningkatnya permintaan membuat empon-empon untuk bahan baku jamu sempat sulit didapatkan di pasar-pasar.

Harga jualnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com