JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menjadikan area ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota sebagai tempat menampung air saat banjir.
Menurut Ida, dengan cara itu RTH di Jakarta bisa memiliki beragam fungsi. Selain itu, pemanfaatan taman sebagai lokasi penampungan air dapat mengurangi genangan di sekitar permukiman warga.
"Sangat mendukung, prinsipnya bisa untuk menampung air," kata Ida kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: RTH di Jakarta Dipakai Tampung Air Banjir, Pemprov DKI: Taman Kita Banjirkan
Saat ini, Komisi D masih menunggu rencana detail untuk merealisasikan hal itu. Ida belum bisa memberikan banyak informasi mengenai bagaimana air akan ditampung.
Dinas Pertamahanan dan Hutan Kota DKI Jakarta juga belum mengajukan anggaran terkait hal itu. Ida mengatakan, secara prinsip jika rencana tersebut dapat mengurangi dampak banjir, pihaknya memberikan dukungan penuh.
"Kan tidak ada salahnya kalau diamankan di ruang terbuka hijaunya dinas pertamanan ini kan dimanfaatkan," kata Ida.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati sebelumnya mengatakan, RTH di Jakarta akan diubah menjadi loksi penampungan air jika terjadi bencana banjir.
Konsep itu diberi nama RTH Green Blue. Suzi melanjutkan, pengembangan konsep RTH Green Blue akan melibatkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
"Kami juga akan bekerja sama dengan SDA bagaimana menciptakan ruang bitu dan ruang hijau," ujar Suzi.
Suzi menjelaskan, saat ini ada beberapa RTH yang memang dibangun untuk tempat penampungan banjir. Dengan demikian, ketika banjir, air limpahan bisa ditampung di RTH.
Sejauh ini luas RTH di DKI Jakarta mencapai 9,9 persen dari luas wilayah kota dan terus mengalami peningkatan.
"Perhatikan saja di taman kita itu bisa tinggi (genangan air) bisa 80 sentimeter itu kita bisa banjirkan untuk membanjirkan (mengalirkan air) dari permukiman," kata Suzi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.