Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pembangunan Zona 2 Rumah Lawan Covid-19 yang Hampir Rampung ...

Kompas.com - 04/03/2021, 17:00 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembangunan zona dua pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan hampir rampung.

Tenda-tenda bertema glamour camping untuk menampung pasien Covid-19 kini sudah berdiri dan siap digunakan dalam waktu dekat.

Dilaporkan Tribun Jakarta, terdapat 16 tenda yang dibagi dalam empat klaster lengkap dengan fasilitas kamar mandi dan pelataran untuk berjemur.

Baca juga: Pembangunan Tenda Darurat di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Ditargetkan Rampung Akhir Februari

Setiap klaster diberi nama sesuai dengan pepohonan yang ditanam di area tersebut, mulai dari Klaster Palem, Klaster Ketapang, Klaster Bougenville dan Klaster Cemara.

Seluruh klaster tenda karantina dihiasi lampu-lampu kecil membuat suasana di zona dua pada malam hari terlihat estetik.

Keempat klaster itu terhubung dengan jalan selebar 1,5 meter yang terbuat dari material bata dan dapat bisa dilintasi buggy car untuk evakuasi pasien Covid-19.

Baca juga: Pembangunan Tenda Penampungan Pasien di Zona 2 Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Selesai Dibangun

Koordinator Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manullang mengatakan, Zona 2 Rumah Lawan Covid-19 memang dibangun dengan konsep wisata berkemah.

"Di mana kalau diterjemahkan itu menjadi karantina berlibur," kata Suhara di lokasi.

Tujuannya, untuk meningkatkan imunitas pasien dari rasa bahagia karena menjalani karantina dengan suasana seperti dengan berlibur.

Adapun zona dua Rumah Lawan Covid-19 akan diresmikan oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, pada Selasa (9/3/2021) mendatang.

"Sampai malam ini, kalau menurut saya sudah 95 persen, 5 persen tinggal melengkapi kelengkapan yang tambahannya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Indah, Ini Deretan Foto Karantina Pasien Covid-19 Ala Glamping di Tangerang Selatan Saat Malam Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com