JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha warung tegal (warteg) di Jabodetabek memilih untuk tutup sementara akibat kenaikan harga cabai, khususnya cabai rawit merah.
"Beberapa saja (yang tutup), informasinya nggak begitu banyak, sekitar sepuluh mungkin," Ketua Komunitas Warteg Nusatara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Menurut Mukroni, hal ini disebabkan kondisi para pedagang yang sudah terpuruk karena diterpa pandemi Covid-19.
Kemudian, kondisi tersebut diperparah dengan adanya lonjakan harga cabai.
Baca juga: Pengusaha Rumah Makan Padang Keluhkan Kenaikan Harga Cabai
Adapun, harga jual cabai rawit merah, dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 140.000 per kilogram.
"Memang dengan kondisi ini kan susah, kita mau jual berapa (masakan kita)?" kata Mukroni.
Namun demikian, ia tidak menganjurkan opsi tutup sementara dilakukan oleh pengusaha warteg.
"Ini kan sementara mudah-mudahan, nanti kalau tutup, mereka (pengusaha warteg) malah enggak dapat pemasukan, enggak bisa bayar sewa," jelasnya.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik, Pedagang Kurangi Stok Jualan
Untuk menyiasati hal ini, Mukroni mengatakan pedagang harus pintar-pintar mengolah masakan yang dihidangkan.
"Ini bagaimana kita memformulasikan agar cabai yang digunakan tidak terlalu boros dalam makanan itu," jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat turun tangan untuk menekan harga cabai di pasaran.
"Ya untuk pemerintah, kita penginnya harga-harga stabil. Kondisi sudah begini, jangan harga naik juga," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.