DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan masih menunggu penjelasan dan arahan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal temuan virus corona varian B.1.1.7 yang menyebabkan Covid-19. Varian tersebut merupakan hasil mutasi virus SARS-CoV-2. Varian baru itu diketahui lebih cepat menular.
"Terkait masalah varian baru Covid-19, kami baru mendengar dari media. Kami enggak mau isu-isu menjadi gosip," kata Idris kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).
"Kami minta kepastian saja," tambah dia.
Idris melanjutkan, hingga kini jajarannya belum menerima arahan langsung dari Kementerian Kesehatan, termasuk soal langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan.
Baca juga: Kemenkes: Virus Corona B.1.1.7 Cepat Menular, tetapi Tak Bikin Sakit Berat
Virus corona varian B.1.1.7 ditemukan pada dua warga Karawang, Jawa Barat, sekaligus menjadi dua temuan pertama varian tersebut di Indonesia.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bakal melakukan tracing/pelacakan dengan baik agar sebaran virus corona itu dapat dideteksi sedini mungkin.
"Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Ridwan Kamil usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu lalu.
Namun demikian, Idris lagi-lagi mengatakan bahwa pihaknya masih menanti arahan resmi secara langsung dari otoritas.
"Dalam alam demokrasi ini tidak hanya cukup bicara tapi juga dengan aragan langsung, arahan langsung belum ada ke kami," ujarnya.
"Masalah tulisan, birokrasi itu harus ada penjelasan tertulis, sehingga nanti akan kami kaji, kami lihat bersama, apa-apa yang perlu dipersiapkan oleh kami," kata Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.