Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Asal-usul Nama Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Batavia

Kompas.com - 09/03/2021, 14:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Kota Jakarta seolah menjadi magnet bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat luar Jakarta berbondong-bondong mendatangi Ibu Kota untuk mencari pekerjaan atau menempuh pendidikan.

Di tengah hiruk pikuk kegiatan masyarakat Jakarta, siapa sangka jika nama "Jakarta" bukan nama yang pertama kali disematkan untuk wilayah Ibu Kota.

Dilansir dari Historia.id, Jakarta sudah berulang kali berganti nama, mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga Batavia.

Bagaimana sejarah nama Jakarta?

Batavia

Untuk diketahui, pada abad ke-17, Indonesia berada di bawah kekuasaan Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC). Salah satu direktur utama VOC yakni Gubernur Jenderal Jan Pietezoon Coen mendirikan sebuah benteng di dekat muara Sungai Ciliwung pada tahun 1617.

Lalu, pada tahun 1618, Inggris datang ke Indonesia. Coen pun pergi ke Banda, Maluku utuk mencari bantuan. Sementara anak buahnya tetap bertahan di wilayah sekitar Sungai Ciliwung (saat ini Jakarta) untuk menahan serangan Inggris yang bersekutu dengan Pangeran Jayawikarta, seorang adipati kota Jayakarta.

Baca juga: Asal-usul Manggarai, Pusat Perbudakan Perempuan di Batavia

Menurut Bernard H.M. Vlekke dalam Nusantara: Sejarah Indonesia, benteng yang didirikan oleh Jan Pietezoon Coen itu selamat dari serangan Inggris. Namun, benteng tersebut selamat bukan karena hasil kepahlawanan orang-orang Inggris maupun anak buah Pangeran Jayawikarta.

Benteng tersebut diselamatkan karena Inggris dan Pangeran Jayawikarta masing-masing ingin menguasainya. Sementara itu, Kesultanan Banten tidak ingin membiarkan Inggris maupun Pangeran Jayawikarta menguasai benteng peninggalan VOC itu.

Pada tahun 1619, pasukan Belanda memutuskan untuk menyerah kepada Pangeran Jayawikarta. Namun, pasukan Kesultanan Banten mencegahnya.

Wilayah Jayakarta (sekarang Jakarta) yang semula berada di bawah kekuasaan Pangeran Jayawikarta kemudian direbut oleh Kesultanan Banten. Pangeran Jayawikarta pun diusir. Sedangkan Inggris memutuskan untuk mundur untuk melindungi permukiman dan barang-barang mereka di Pelabuhan Banten.

Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com