Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Akui Penerapan LEZ di Kota Tua Timbulkan Kepadatan di Jalan Alternatif

Kompas.com - 09/03/2021, 22:47 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui adanya kepadatan arus lalu lintas yang ditimbulkan akibat penerapan kebijakan low emission zone (LEZ) atau zona rendah emisi di kawasan Kota Tua.

Menurut Syafrin, kepadatan arus lalu lintas terjadi di beberapa jalan alternatif yang berada di sekitar kawasan Kota Tua.

Hal ini terjadi lantaran kendaraan yang biasanya melintas di kawasan Kota Tua harus mencari jalur alternatif lainnya.

"Memang di tahap awal itu akan ada kepadatan di beberapa jalan alternatif, karena otomatis seluruh kendaraan yang melintasi beberapa ruas jalan yang sekarang diterapkan LEZ itu dialihkan ke sana," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Kadishub DKI Klaim Penerapan LEZ Perbaiki Kualitas Udara di Kota Tua

Oleh karena itu, Syafrin mengatakan, pihaknya melakukan manajemen lalu lintas dengan melarang kendaraan masuk dari beberapa arah.

"Seperti yang dari arah RE Martadinata yang masuk ke Kampung Bandan, ini kami lakukan pelarangan. Sehingga volume lalu lintas yang berada di area Kampung Bandan turun," tutur dia.

Syafrin menambahkan, pemberlakukan LEZ juga berdampak pada adanya perbaikan kualitas udara di kawasan Kota Tua.

Baca juga: Kebijakan Zona Emisi Rendah Diberlakukan, Kualitas Udara di Kota Tua Membaik

Menurut dia, kebijakan ini diterapkan dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara di area tersebut. Sehingga pengelolaan kawasan menjadi lebih baik.

Syafrin pun berharap, penerapan LEZ dapat membuat masyarakat bisa menjadikan Kota Tua sebagai destinasi wisata favorit dan mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sebab selama ini jalan di Kawasan Kota Tua serimng difungsikan sebagai jalur lintasan bagi warga. Kondisi ini membuat Kawasan Kota Tua hanya menjadi perlintasan saja dan bukan menjadi destinasi wisata.

"Harapannya para warga yang biasanya menjadikan kawasan Kota Tua sebagai lintasan itu melintas ke area-area atau kawasan-kawasan alternatif," tutur Syafrin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com