Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Putuskan Tak Mudik di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/03/2021, 22:45 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga masih ragu dengan langkah pemerintah yang tidak melarang mudik pada tahun 2021 di tengah masih tingginya penyebaran Covid-19.

"Tentu sebagai perantau senang akan kebijakan ini, tapi di sisi lain, pemerintah kayaknya terlalu percaya diri bisa mengendalikan Covid-19," kata Febryan (26), karyawan swasta yang merupakan perantau di Jakarta, saat dihubungi Selasa (16/3/2021).

Kebijakan tidak melarang mudik saat Lebaran mendatang dinilai Febryan berpotensi membuat episentrum baru Covid-19 di daerah-daerah tujuan pemudik, terutama jika tidak dilengkapi dengan protokol kesehatan dan ketentuan yang jelas.

Baca juga: Pemerintah Bolehkan Mudik, Anggota Komisi IX: Masyarakat Tentu Akan Berpikir Dua Kali

"Cuma nanti tergantung ketentuannya aja sih, protokolnya gimana, apakah aparatur negara bisa memastikan orang yang mudik dalam kondisi sehat semua? Apa prasyarat buat warga yang mau mudik?" tambahnya.

Diah (32), seorang karyawan swasta yang juga perantau di Jakarta, tak yakin langkah ini merupakan langkah paling tepat yang diambil pemerintah saat ini.

Diah memutuskan untuk tidak mudik karena masih tingginya angka penyebaran Covid-19.

"Proses vaksinasi juga belum maksimal, jadi masih nahan diri dulu sampai target herd immunity beneran tercapai," ungkap Diah, Selasa.

Ia berharap, vaksinasi Covid-19 di Indonesia bisa lebih cepat selesai untuk menjamin keamanan warga jika harus berpergian.

Wanda (26) seorang karyawan swasta juga memutuskan untuk tidak mudik, meski larangan telah dicabut.

"Kalau aku sih bakal enggak mudik, soalnya pasti banyak banget yang mudik, dan Covid-19 juga masih tinggi, dan aku pribadi belum dapat vaksin," kata Wanda yang juga perantau di Jakarta.

Dia ragu protokol kesehatan yang ketat akan terlaksana dalam periode mudik di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyatakan, pemerintah tidak akan melarang masyarakat mudik pada Lebaran 2021. Perayaan Lebaran tahun ini diperkirakan masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Budi menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa, yang membahas sejumlah hal, salah satunya kesiapan transportasi untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2021.

"Hal pertama yang bisa kami ungkapkan terkait mudik 2021. Pada prinsipnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak melarang (mudik)," kata Budi dalam rapat kerja yang dipantau secara daring.

Menurut Budi, tak dilarangnya mudik karena akan ada mekanisme protokol kesehatan ketat yang disusun bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com