Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Kini Giliran Rumah Marlina yang Ditutup Tembok oleh Tetangganya karena Kotoran Kucing

Kompas.com - 18/03/2021, 11:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena menutup rumah tetangga dengan tembok ternyata tidak hanya terjadi di Ciledug, Kota Tangerang.

Baru-baru ini, dinding rumah kontrakan Marlina Ronita (48) di Jalan M. Jani Gang Abdul Mutholib RT 06 RW 03 Petukangan Utara, Pesanggragan, Jakarta Selatan, juga ditutup dengan batu bata putih atau hebel oleh tetangganya.

Tadinya, tembok yang membatasi antara rumah kontrakannya dengan rumah seorang tetangga memiliki tinggi sekitar setengah meter.

Kini, tembok pembatas itu dibangun lebih tinggi hingga hampir menyentuh bagian atap rumah.

Menurut Marlina, pembangunan tembok itu menyusul tuduhan dari tetangganya bahwa kucing peliharaannya sudah buang air besar sembarangan.

Baca juga: Akhir Drama Sengketa Tanah di Ciledug, Tembok yang Tutup Akses ke Rumah Warga Dibongkar

Ia menduga, tembok itu didirikan agar kucing-kucing miliknya tidak melompat ke area rumah tetangga.

Sebelum tembok itu dibangun, Marlina mengaku mendapat serangan dari sang tetangga.

"Mereka nuduh kucing saya pup di rumahnya. Kan yang melihara kucing bukan saya aja. Katanya kucing saya pup di rumahnya. Masa gara-gara binatang, saya ga akur sama tetangga," kata Marlina saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021).

Kronologi penyerangan

Berdasarkan keterangan Marlina, ia diserang oleh tetangga samping rumahnya pada Senin (15/3/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, ia sedang sendirian di rumah.

Baca juga: Pembangun Tembok yang Dihancurkan Aparat di Ciledug Bakal Kembali Bangun Dinding

"Suami saya sedang ga di rumah, pas bangun tidur anak saya ga di rumah, dia lagi keluar sama temannya ngopi," ujar Marlina.

Saat itu, Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya. Orang itu kemudian berteriak menyuruh Marlina keluar rumah.

"Mereka teriak 'woi keluar lu' kaya gitu. Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampe sini," ujar Marlina.

Saat dia mengintip di balik jendela, ternyata tetangganya, seorang pria paruh baya bersama anak laki-lakinya sudah berada di depan pintu rumahnya.

"Si anak dateng tiba-tiba langsung nendang jendela," kata Marlina. Akibatnya kaca jendela rumahnya pun pecah.

Baca juga: Polisi Masih Tunggu Kehadiran Pembangun Tembok yang Halangi Rumah Warga di Celedug

Halaman:


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com