Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag Tangsel Disarankan Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Pedagang Pasar Tradisional di Puskesmas

Kompas.com - 18/03/2021, 16:52 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tangerang Selatan disarankan untuk memanfaatkn puskesmas sebagai lokasi vaksinasi Covid-19 pedagang pasar tradisional.

Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disperindag dan menawarkan lokasi vaksinasi untuk pedagang pasar tradisional.

"Jadi opsi pertamanya itu sementara di fasilitas kesehatan. Saya bilang bisa diarahkan ke puskesmas terdekat dari pasar," kata Allin, Kamis (18/3/2021).

Namun, pihaknya meminta agar pengelola pasar ditugaskan untuk memobilisasi para pedagang ke puskesmas. Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan para pedagang datang dan menjalani penyuntikan vaksin sesuai jadwal yang ditentukan.

Baca juga: Pedagang Pasar Tradisional Belum Jadi Target Vaksinasi Covid-19 di Tangsel

"Kami meminta bantuan mobilisasi dari pihak pengelola pasar. Karena kalau pedagang hanya diundang untuk datang, rasanya susah juga pengawasannya," kata Allin.

Sebelumnya, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pasar Tangerang Selatan, Ferdian Nuryadi Nugroho menyebutkan, vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar di Tangerang Selatan baru digelar di pasar-pasar modern.

Para pedagang di pasar-pasar tradisional belum jadi target saat ini karena pasar tradisional dianggap belum memadai untuk dijadikan tempat vaksinasi Covid-19.

"Jadi pertimbangannya kesiapan tempat. Kalau pasar rakyat itu kan dilihat dari tempat. Kalau tempatnya tidak memadai, bukannya vaksin malah menjadi penyakit baru," ujar Ferdian, Rabu kemarin.

Ferdian mengatakan, saat ini Disperindag sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait pelaksanaan vaksinasi untuk pedagang di pasar-pasar lain.

Opsi sementara yang dipersiapkan ialah memanfaatkan puskesmas sebagai lokasi vaksinasi untuk pedagang pasar tradisional. Namun, Ferdian belum dapat memastikan kapan vaksinasi untuk para pedagang pasar akan dilaksanakan lagi.

"Pasar tradisional belum memadai tempatnya. Kalau Nanti pedagangnya sedikit, mungkin bisa kami arahkan ke puskesmas. Tapi masih menunggu vaksin, kalau datanya sudah siap," kata dia.

Baca juga: Vaksinasi Pedagang Pasar di Tangsel, Antrean Mengular

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com