JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah salah satu pendiri organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Herman Onesimus Lantang (80) akan dimakankan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2021) siang.
“Herman O. Lantang akan dimakamkan jam 14.00 WIB,” kata anggota senior Mapala UI, Syamsirwan Ichien kepada Kompas.com, Senin (22/3/2021).
Ichien mengatakan, saat ini jenazah Herman O. Lantang disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
Baca juga: [Obituari]: Herman Lantang adalah Petualangan Itu Sendiri
Sebelum dikuburkan, Herman Lantang akan didoakan di rumah duka.
“Jenazah besok akan diberangkatkan dari RS Harapan Kita pukul 13.00 WIB. Diperkirakan akan tiba di TPU Tanah Kusir pukul 14.00 WIB,” ujar Ichien.
Herman O. Lantang tinggal di rumah anaknya Cernan Lantang di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Herman kemudian tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Banten.
Berpulangnya Herman Lantang membawa duka bagi dunia pencinta alam. Rasa kehilangan Herman Lantang disampaikan oleh sejumlah pencinta alam.
“Turut berdukacita atas wafatnya Bang Herman Lantang. Salah satu pelopor pendaki gunung dan penjelajah Indonesia 'The Legend'. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Firdaus Asikin, anggota Mapala UI, Senin.
Baca juga: Profil Pendiri Mapala UI Herman Lantang yang Baru Berpulang, Soe Hok Gie Meninggal di Pangkuannya
Herman Lantang lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, pada 2 Juli 1940. Herman Lantang merupakan sahabat Soe Hok Gie.
Soe Hok Gie meninggal di Gunung Semeru, di pangkuan Herman Lantang, pada 16 Desember 1969.
Herman Lantang juga merupakan aktivis mahasiswa pada era tahun 1960-an. Dia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa UI dan Ketua Mapala UI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.