JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ibu pendukung Rizieq Shihab berusaha menerobos penjagaan pihak kepolisian demi masuk ke ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Selasa (23/3/2021).
Dalam tayangan Kompas TV, beberapa ibu pada awalnya terlihat berbicara dengan polwan agar diizinkan masuk.
Bahkan, dalam pantauan Kompas.com di lokasi, seorang ibu mengaku sebagai pengacara Rizieq.
Baca juga: Massa Simpatisan Rizieq Shihab Masih Bertahan, Polisi Ancam Swab Test
Kendati demikian, pihak kepolisian bersikeras tidak mengizinkan mereka masuk. Sehingga, terjadilah adu debat hingga saling dorong.
"Jangan dorong-dorong! Saya pengacara," kata salah satu simpatisan.
Seorang ibu lain kemudian berteriak histeris, meluapkan kekesalannya lantaran tak bisa masuk ke ruang sidang PN Jaktim.
Lalu, ibu yang mengaku pengacara gantian berteriak ke polisi setelah ditarik pihak berwajib untuk menjauhi lokasi.
"Saya kuasa hukum! Saya pengacara! Jangan kurang ajar, ya! Keterlaluan kalian! Saya pengacara, saya punya hak," serunya lagi.
"Saya pengacara, hak saya dilindungi oleh undang-undang! Kalian sudah keterlaluan," teriak ibu yang sama.
Massa simpatisan Rizieq terpantau masih memadati PN Jaktim hingga Selasa siang.
Baca juga: Aksi Walk Out Rizieq Shihab Merendahkan Martabat Majelis Hakim dan Peradilan
Mereka membentangkan poster yang bertuliskan tuntutan agar Rizieq dibebaskan.
"Bebaskan imam besar kami. Gantikanlah dengan kami semua. Biarlah kami saja dipenjara asal jangan imam besar kami," ucap salah satu simpatisan.
Polisi terus berupaya untuk membubarkan massa, mengancam akan melakukan swab test apabila masih berkerumun.
"Kami akan lakukan swab (tes usap), apabila bapak-bapak, ibu-ibu tidak mengindahkan protokol kesehatan," kata salah satu polisi melalui pengeras suara.
"Kami ingatkan secara baik-baik, kami imbau, untuk tetap menjaga kesehatan. Protokol kesehatan harus kita ke depankan," lanjut polisi tersebut.