JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mencari otak terduga pelaku pencurian rumah kosong di Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang terbongkar pada akhir pekan lalu.
Pelaku diidentifikasi dengan inisial A.
Menurut Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinson Manurung, A menyuruh seseorang berinisial S (47) untuk membongkar material bangunan dari rumah kosong tersebut.
Kepada S, A mengaku sebagai orang kepercayaan pemilik rumah. S kemudian menginformasikan hal tersebut kepada SU alias ND (58).
"S maupun ND ini memang dia jual beli material-material bekas," ujar Robinson ketika ditemui, Selasa (23/3/2021).
ND kemudian menyuruh tiga orang tukang (sebelumnya ditulis lima) untuk membongkar material rumah dan kemudian dijual.
Baca juga: Tak Dicurigai Tetangga, Pembongkaran Rumah Kosong di Kebon Jeruk Dikira Renovasi
Kini, S, ND, maupun tiga orang tukang berinisial ES (50), WA (33), KA (50) telah diamankan polisi dengan status saksi.
Selain itu, polisi juga mengamankan mobil pick up berisi kayu dan kusen yang ada di tempat kejadian perkara.
Dalam laporan polisi, korban mengaku rugi hingga Rp 1 miliar.
Para pelaku membongkar dinding, kusen, kloset, perabot, hingga kayu di rumah tersebut. Selain itu, barang pecah belah juga diambil pelaku.
Pelaku diduga meraup keuntungan hingga puluhan juta dari menjual barang bekas tersebut.
"Yang sempat kita tanya, barang yang kita sita misalnya kayak kayu dijual 15 juta. Kusen juga," ujar Robinson.
Baca juga: Saksi Sekuriti: Pembongkaran Rumah Kosong di Kebon Jeruk Berjalan Dua Minggu
Menurut Robinson, rumah itu merupakan rumah kosong peninggalan dari seorang ibu yang meninggal empat tahun lalu.
Rumah itu kemudian diwariskan kepada tiga anaknya. Namun, tidak ada dari ketiga orang tersebut yang menempati properti itu. Rumah itu tidak pernah disewakan pada orang lain.
"Jadi tiga orang ahli waris sudah kita tanya. (Mereka) sama sekali tidak kenal dengan A dan sama sekali tidak pernah menyewakan atau mengontrakkan rumah ini ke orang lain," papar Robinson.