Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Ditangkap, Akses Keluar Masuk Perumahan Islamic Village Tangerang Dibatasi

Kompas.com - 24/03/2021, 15:14 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Akses keluar masuk Perumahan Islamic Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, dibatasi pascapenangkapan terduga teroris berinisal AM oleh Densus 88 pada Rabu (24/3/2021).

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu siang, kawasan Jalan Qamari 2 Perumahan Islamic Village yang menjadi lokasi penangkapan AM tampak sepi.

Tidak ada aktivitas ataupun lalu lalang warga di jalan tersebut.

Selain itu, tidak ada garis polisi yang dipasang di semua rumah yang berada di sepanjang Jalan Qamari 2.

Baca juga: Polisi Tangkap Seorang Terduga Teroris di Kelapa Dua, Tangerang

Salah seorang warga yang ditemui di salah satu rumah di Jalan Qamari 2 pun menolak diwawancara terkait penangkapan terduga teroris pada Rabu pagi.

Tak lama kemudian, petugas keamanan Perumahan Islamic Village meminta sejumlah wartawan yang berada di Jalan Qamari 2 untuk meninggalkan lokasi.

"Aduh mas, tolong jangan di sini. Nanti saya dipecat ini sama komandan. Enggak boleh ada yang masuk kawasan," ujar salah seorang petugas keamanan.

Petugas keamanan itu juga menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penangkapan terduga teroris yang terjadi di kawasan perumahan tersebut.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 22 Terduga Teroris di Jakarta, Sumbar, dan Sumut

Saat ini, petugas keamanan membatasi akses keluar masuk Perumahan Islamic Village. Hanya penghuni kawasan tersebut yang diperbolehkan masuk.

Tidak ada aparat kepolisian yang berjaga di kawasan perumahan tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Kelapa Dua, Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono menjelaskan, pihaknya hanya diperintahkan untuk melakukan pengamanan di area terluar.

Baca juga: Kelompok Teroris Kerap Gunakan Narasi Agama, Kepala BNPT Harap Pemuka Agama Beri Pencerahan

Sebab, proses penangkapan terduga pelaku dan sterilisasi lokasi dilakukan langsung dilakukan oleh Mabes Polri.

"Karena memang tugas kami sebagai satuan ke wilayah kami hanya mem-backup untuk pengamanan area terluar," kata Muharram.

"Untuk penanganan ya itu lebih pada Mabes Polri, silakan hal-hal lain tanyakan ke Mabes Polri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com