JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menjelaskan cara kerja kelompok pencuri barang berharga dari dalam mobil yang beraksi di salah satu pom bensin di Jalan S Parman pada Minggu (7/3/2021).
Kelompok ini dikenal dengan nama Kelompok Teges yang berarti 'tempel geser'.
"Kenapa namanya demikian? Karena ini merupakan modus yang dilakukan oleh para pelaku," kata Ady dalam konferensi pers, Rabu (24/3/2021).
Saat beraksi, kelompok pencuri ini dibagi ke dalam dua tim.
Ada tim surveilans dan ada tim eksekutor.
"Jadi mereka punya tim surveilans atau tim penggambar (suasana) dengan menggunakan dua hingga tiga sepeda motor," kata Ady.
Baca juga: Pencuri di Pom Bensin S Parman Ditangkap Polisi
"Modusnya, mereka akan lakukan pemantauan awal di mana mereka memanfaatkan kelengahan dari pengemudi sehingga sebagian besar korban adalah orang-orang yang beristirahat di mobilnya," imbuhnya.
Kemudian, tim eksekutor akan beraksi mencuri barang dari mobil pengemudi yang sedang beristirahat.
"Sebelum pandemi, korban adalah orang yang pulang dari tempat hiburan. Mungkin dalam kondisi lelah, mengantuk, atau mungkin dalam tanda kutip mabuk," jelas Ady.
Ady berujar, komplotan ini biasanya mengincar pengendara yang menepi di pinggir jalan tol atau rest area.
Di tempat-tempat tersebut, Kelompok Teges akan beraksi mencuri barang berharga dari dalam mobil korban.
Baca juga: Pencuri di Pom Bensin S Parman Sudah 49 Kali Beraksi Selama 3 Tahun
Untuk diketahui, dua orang komplotan pencuri itu telah diringkus polisi pada Minggu (21/3/2021).
Mereka adalah AA alias AI (31) dan As alias Ry (25).
AA, pemimpin kelompok, telah beraksi selama tiga tahun.
"AA ini sudah melakukan aksinya selama tiga tahun, kemudian sebagai eksekutor inisial Ry ini juga berhasil kami tangkap," kata Ady.