Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Mengutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Perketat Keamanan di Gereja Jakarta Jelang Jumat Agung

Kompas.com - 29/03/2021, 15:45 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Hal itu Ariza sampaikan melalui akun Instagram resminya, @arizapatria, Minggu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ariza Patria | Tiga M (@arizapatria)

"Semua kita mengutuk keras peledakan bom di depan Gereja Katedral di Kota Makassar," kata Ariza.

Dia juga menggunggah foto layar hitam sebagai tanda dukacita terkait bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar.

"Duka mendalam dan doa kita untuk para korban dan keluarga serta saudara2 kita yang terdampak perbuatan tercela ini," lanjutnya.

Baca juga: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Suami-Istri, Menikah 6 Bulan Lalu

Ariza percaya bahwa aksi tersebut akan memperkuat persatuan masyarakat Indonesia untuk melawan terorisme.

"Ulah biadab ini akan semakin memperkuat persatuan kita melawan teror. Terima kasih dan hormat kami untuk kekompakan seluruh warga melawan terorisme #TerusBersatu. Bersama lawan terorisme," pungkasnya.

Ariza kembali menyatakan dukacitanya atas kasus bom bunuh diri yang melibatkan dua tersangka tersebut.

Terlebih, ada sejumlah korban luka dari aksi bom bunuh diri itu, seperti sekuriti dan jemaat Gereja Katedral Makassar.

"Kami semua turut berdukacita dan prihatin atas jatuhnya korban akibat ledakan di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan. Tentu kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi tindakan biadab yang tidak berprikemanusiaan," ujar Ariza, dilansir dari Tribun Jakarta pada Senin (29/3/2021).

Terkait kejadian tersebut, Ariza mengungkapkan bahwa pengamanan di sejumlah gereja kini diperketat menjelang perayaan Jumat Agung yang jatuh pada 2 April 2021.

"Pengaman sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi. Kami yakin polisi akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, optimal, dalam rangka pencegahan dan pengendalian keamanan," kata Ariza.

Sebelumnya diberitakan, aksi bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 10.20 WITA selepas jemaat Gereja Katedral Makassar menjalankan misa.

Pelaku bom bunuh diri berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, kedua pelaku adalah pria berinisial L dan perempuan berinisial YSF.

Baca juga: Tim Densus 88 Temukan 5 Bom Siap Pakai Saat Gerebek di Condet dan Bekasi

L dan YSF baru menikah enam bulan lalu, bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

"Saudara L dan YSF beberapa bulan lalu, tepatnya enam bulan dinikahkan oleh Rifaldi yang beberapa waktu telah ditangkap pada Januari," ujar Listyo, Senin.

Pelaku L sendiri sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya berisikan pengakuan siap mati.

"Perlu kita informasikan, Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," lanjut Listyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com