JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengubah metode pencarian dalam upaya menemukan Cockpit Voice Recorder atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono bercerita, awalnya KNKT menerjunkan para penyelam ke lokasi pencarian, tetapi tidak berhasil.
"Namun setelah satu bulan setengah pencarian dengan menggunakan penyelam dengan segala peralatan yang kita punya, tidak membuahkan hasil," kata Soerjanto dalam jumpa pers di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (31/3/2021).
"Kami istirahat satu minggu, terus kita mengevaluasi, kira-kira metode apalagi yang yang bisa kita gunakan di dalam pencarian black box itu," sambung dia.
Setelah berdiskusi dengan beberapa pihak, KNKT kemudian menggunakann kapal penyedot lumpur TSHD King Arthur 8 dan berhasil menemukan CVR di kedalaman lumpur 1 meter pada Selasa (31/3/2021).
"Terus kemudian kita berdiskusi, salah satunya kita menggunakan kapal penyedot lumpur kapal TSHD. dengan menggunakan kapal itu," tutur Soerjanto
"Karena memang area di situ banyak lumpurnya, dengan kapal TSHD ini kita melakukan pencarian dengan penyedot lumpur, kerjanya seperti vacum cleaner, kita menyedot sampai kedalaman lumpur 1 meter di area 90 x 90," tambahnya.
CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat ini merupakan komponen penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan udara yang dialami Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.
Baca juga: KNKT Pakai Kapal Penyedot Lumpur untuk Temukan CVR Sriwijaya SJ 182
CVR berisikan data percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan co-pilot.
Sebelumnya KNKT telah menemukan bagian black box berisi flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (12/1/2021).
FDR merupakan bagian kotak hitam yang berisi data-data rekaman penerbangan dan semua aspek pesawat.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.