Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Salah Satu Sekolah Rusak di Jakarta Pusat

Kompas.com - 01/04/2021, 13:20 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menyebutkan, ada 68 gedung sekolah negeri di Jakarta Pusat yang dalam kondisi rusak. Jumlah itu mencapai 28,1 persen dari total 242 sekolah negeri di wilayah administrasi Jakarta Pusat.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah mengusulkan anggaran untuk merehabilitasi 13 gedung sekolah yang rusak tersebut.

"Tahun 2022 kami mengusulkan beberapa kegiatan prioritas, yakni rehab berat gedung sekolah di 13 lokasi," kata Dhany dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota Jakarta Pusat Tahun 2021, Selasa (30/3/2021) lalu.

Kompas.com berkunjung ke salah satu sekolah yang rusak dan akan direhab, yakni Sekolah Dasar Kenari 08 Pagi, Kamis (1/4/2021) siang.

Baca juga: Fakta Jokowi Tinjau Bencana di Lebak, Minta Stop Penambang Liar dan Akan Perbaiki 19 Sekolah Rusak

Bangunan sekolah yang terletak di Jalan Salemba Raya itu tampak sudah cukup tua. Setibanya di luar gedung sekolah, sejumlah kerusakan sudah mulai terlihat.

Dinding luar gedung sekolah yang dicat krem sudah berubah warnanya menjadi kehitaman. Dinding tersebut bahkan sudah ditumbuhi lumut di sejumlah sisinya.

Kondisi sekolah rusak di SD 08 Kenari Pagi, Kamis (1/4/2021).KOMPAS.com/Ihsanuddin Kondisi sekolah rusak di SD 08 Kenari Pagi, Kamis (1/4/2021).

Memasuki gedung sekolah, kerusakan juga terlihat di berbagai titik. Di kamar mandi siswa dan guru lantai dasar, atap plafonnya sudah jebol.

Salah satu keran di wastafel sudah bocor sehingga air terus menetes. Meski demikian, kebersihan kamar mandi itu tetap terjaga dengan baik. Tak ada bau tak sedap yang tercium. Kamar mandi itu memang tak dipakai karena seluruh siswa siswi SD 08 Kenari masih sekolah dari rumah pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Kerusakan lainnya juga bisa ditemukan di sejumlah ruang kelas. Ada dinding pembatas kelas yang jebol.

Dinding yang jebol itu akhirnya hanya ditutupi lemari dan sebuah gorden agar kerusakannya tidak terlihat.

Kerusakan lainnya ditemukan di gudang sekolah. Kusen jendela gudang sudah lapuk. Salah satu penjaga sekolah, Abdul Wahab, mengaku khawatir kusen jendela itu tak mampu lagi menahan beban dan akhirnya roboh.

"Ini coba dipegang saja kusennya, benar-benar sudah lembek, takutnya roboh," kata dia.

Kondisi sekolah rusak di SD 08 Kenari Pagi, Kamis (1/4/2021).KOMPAS.com/Ihsanuddin Kondisi sekolah rusak di SD 08 Kenari Pagi, Kamis (1/4/2021).

Menurut Abdul Wahab, SD Kenari 08 Pagi itu memang sudah tua karena dibangun 20 tahun lalu. Abdul sendiri baru bekerja sebagai penjaga sekolah sejak 5 tahun silam.

Sejak saat itu, SD Negeri 08 ini sudah sering mengalami kerusakan. Pihak sekolah hanya melakukan perbaikan seadanya karena keterbatasan anggaran.

"Kalau memang kerusakan parah biasanya ya manggil tukang. Kami penjaga sekolah ikut bantuin," kata Abdul.

Abdul mengaku sudah mendengar rencana Pemprov DKI Jakarta merehabilitasi SD Kenari 08 pagi. Ia menyambut baik rencana rehabilitasi sekolah itu.

"Bagus deh kalau mau direhab, ini memang sudah banyak yang rusak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com