Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contraflow di Tol Arah Cikampek Masih Diberlakukan, Pengendara Diimbau Bawa Bekal Sendiri

Kompas.com - 02/04/2021, 16:11 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas (lalin) ke arah Cikampek, Jawa Barat, di Tol Jakarta-Cikampek berangsur mencair pada Jumat (2/4/2021) sore.

Kompas.tv mengabarkan bahwa kepadatan arus lalin ke arah Cikampek di tol tersebut terjadi sejak Kamis (1/4/2021).

Meski demikian, Jasamarga masih memberlakukan contraflow sepanjang 14 kilometer, mulai KM 47-KM 61 arah Cikampek di tol tersebut.

General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati menyebut bahwa contraflow sepanjang 14 kilometer itu diberlakukan sejak pukul 14.17 WIB, Jumat.

Baca juga: Atasi Kepadatan Dampak Genangan, Tol Jakarta-Cikampek Berlakukan Contraflow

"Sudah mulai mencair (kepadatan arus lalu lintas), maka sejak pukul 14.17 WIB, contraflow diperpendek menjadi dari KM 47 sampai dengan KM 61," tulis Widiyatmiko melalui rilis resminya, Jumat.

Sebelum arus lalin di tol tersebut berangsur mencair, Jasamarga juga sempat memberlakukan contraflow hingga sepanjang 25 kilometer di tol itu, mulai dari KM 36 hingga KM 61 ke arah Cikampek.

Pemberlakuan contraflow sepanjang 25 kilometer itu dimulai pukul 09.40 WIB lantaran arus lalin yang padat ke arah Cikampek, Jumat siang.

Kompas.tv mengabarkan, padatnya arus lalin yang dimulai sejak Kamis malam itu disebabkan oleh banyaknya warga yang akan mudik ataupun berwisata.

Kendaraan warga hanya bisa berjalan dengan kecepatan rendah, dengan rata-rata 20 hingga 30 kilometer per jam.

Baca juga: Waspada Padat, Arus Balik Libur Imlek Ada Contraflow di Tol Cipali

Kepadatan kendaraan terpantau mulai dari KM 39 hingga KM 66 arah Cikampek, Kamis malam.

Widiyatmiko dalam rilisnya mengimbau pada pengguna tol agar memastikan kendaraan mereka dalam keadaan prima, dan memiliki saldo uang elektronik yang cukup.

"Mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan, serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area," imbau Widiyatmiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com