Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Longsoran di Srengseng Sawah Akan Dipasangi Bronjong Berisi Karung Pasir

Kompas.com - 05/04/2021, 19:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah setahun terbengkalai, bekas longsoran di pinggir Sungai Ciliwung tepatnya di Jalan Haji Said RT 06 RW 02, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan akan ditangani dengan pembuatan bronjong.

Hal itu disampaikan oleh Camat Jagakarsa Alamsah, saat ditemui seusai pertemuan dengan warga dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) di Jalan Haji Said pada Senin (5/4/2021) siang.

“Kami dari peninjauan sepakat untuk menangani tanah yang longsor tadi dengan material banjiran kalau istilah dari BBWSCC nanti mereka akan menyediakan berupa bronjong dengan pasir dalam karung,” ujar Alamsah.

Baca juga: Warga Keluhkan Lambatnya Penanganan Longsor di Srengseng Sawah, Jagakarsa

Menurut Alamsah, penanganan tanah longsor dibuat untuk tahap darurat. Bronjong kawat nantinya akan dipasang dan berisi karung pasir sebagai penahan.

“Nanti dari Suku Dinas Sumber Daya Air juga akan mengerjakan kerjaan dari Kamis kemarin yaitu pembuatan dolken dipasang dan diisi oleh karung pasir,” tambah Alamsah.

Adapun pengerjaan bronjong dengan karung pasir akan dikerjakan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jagakarsa.

Baca juga: Turap Sepanjang Belasan Meter di Srengseng Sawah, Jaksel, Longsor

Bronjong akan dibangun dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi sekitar 4-6 meter. Pembuatan bronjong akan disesuaikan dengan kontur tanah.

“Ditargetkan selesai penanganan selama satu bulan,” tambah Alamsah.

Sebelumnya, Ade Rahmat (47), warga terdampak tanah longsor di Jalan Haji Said, RT 06 RW 02, di pinggir Sungai Ciliwung, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menilai penanganan tanah longsor di sekitar rumahnya sangat lambat.

Penanganan tanah longsor di pinggir rumahnya itu terkesan hanya janji belaka. Peristiwa longsor itu sendiri sudah terjadi setahun lalu.

“Seolah-olah ada pembiaran tanah longsor dari tahun lalu. Enggak ada tanggapan serius, cuma janji-janji aja. Kami pinginnya ada tanggap darurat,” kata Rahmat di rumahnya, Senin (5/4/2021) siang.

Ia mengatakan, longsor di pinggir rumahnya sudah terjadi lima kali. Awalnya, longsor terjadi pada Februari 2020.

“Awalnya dapat sumbangan dari kelurahan Rp 7 juta. Itu bantuan hanya untuk warga terdampak longsor. Di tahun 2020 itu tiga kali longsor, tahun 2021 dua kali longsor,” tambah Rahmat.

Ia mengaku sudah pernah melaporkan bencana tanah longsor itu lewat aplikasi JAKI. Setelah itu, ada peninjauan dari pihak kelurahan.

“Setelah itu enggak ada kabar selanjutnya. Itu cuma tinjauan-tinjauan aja. Setelah itu lapor JAKI lagi,” ujar Rahmat.

Ia mengatakan, sudah setahun sejak longsor pertama tak ada penanganan serius. Penanganan berupa penguatan sisi tebing Sungai Ciliwung dengan kayu dolken terjadi pada 30 Maret 2021.

“Setahun tahun enggak ditangani. Itu karena alasannya sudah dilimpahkan ke SDA dan BPN,” kata Rahmat.

Tebing Sungai Ciliwung, lanjut Rahmat, sudah berulang kali longsor. Ia mengaku khawatir dengan keadaan longsor di pinggir rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com